Page 25 - Berita Omnibus Law Cipta Kerja 17-18 Februari 2020
P. 25

Title            POIN-POIN OMNIBUS LAW USIK BURUH

               Media Name       merdeka.com
               Page/URL         https://www.merdeka.com/uang/poin-poin-omnibus-law-usik-buruh.html

               Journalist       Harwanto Bimo Pratomo
               Article Type     News

               Pub. Date        2020-02-18

               Newstrend        OMNIBUS LAW
               Size/Color       1 / Color

               Category &       Corporate / Dirjen PHI & Jamsos / Positive
               Sentiment

               Summary

               Draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja sudah diserahkan ke DPR.
               Aturan  'sapu  jagat'  itu  langsung  memantik  polemik.  Dari  banyak  pasal,  dirampingkan  dalam  satu
               undang-undang. Banyak pasal-pasal dihapus.

               Dalam pembahasan UU Ketenagakerjaan misalnya. Beberapa pasal hilang. Namun ada aturan baru
               yang justru memicu protes dari kalangan buruh. Mulai dari soal kontrak kerja sampai jam kerja. Buruh
               pun mengancam akan melakukan protes.

               Quote

               Ini ada apa? Kita harus mau introspeksi. Masalahnya ada pada ruwetnya perizinan di pusat termasuk
               di daerah. Ruwet semuanya

               -- Joko Widodo, Presiden RI

               POIN-POIN OMNIBUS LAW USIK BURUH
               Draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja sudah diserahkan ke DPR.
               Aturan  'sapu  jagat'  itu  langsung  memantik  polemik.  Dari  banyak  pasal,  dirampingkan  dalam  satu
               undang-undang. Banyak pasal-pasal dihapus.
               Dalam pembahasan UU Ketenagakerjaan misalnya. Beberapa pasal hilang. Namun ada aturan baru
               yang justru memicu protes dari kalangan buruh. Mulai dari soal kontrak kerja sampai jam kerja. Buruh
               pun mengancam akan melakukan protes.
               Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah gencar melakukan reformasi struktural menangkal resesi
               ekonomi global. Salah satunya melalui bersih-bersih aturan lewat Omnibus Law. Tujuannya tak lain
               perbaikan tata kelola perekonomian.

               Pemerintah  menyadari  banyaknya  peraturan  membuat  daya  saing  Indonesia  kalah  dibandingkan
               negara  tetangga  di  Asia  Tenggara.  Pada  2019,  menurut  laporan  World  Economic  Forum  (WEF),
               peringkat daya saing Indonesia turun 5 posisi ke 50. Indonesia berada pada peringkat keempat di
               ASEAN. Negara ini di belakang Singapura (1), Malaysia (27) dan Thailand (40).

               Hal  ini  tentu  merugikan.  Di  saat,  Indonesia  membutuhkan  banyak  suntikan  dana  investasi  guna
               menjaga  otot  perekonomian.  Presiden  Jokowi  menilai  banyaknya  perizinan,  baik  di  tingkat  pusat
               maupun daerah, menjadi masalah investor tak melirik Indonesia.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30