Page 193 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 193

Oleh karena itu, pengusaha mendesak Kementerian Ketenagakerjaan memberi kepastian dan
              klarifikasi mengenai kebijakan revisi kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 DKI Jakarta
              oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

              Mengingat,  Pemprof  DKI  Jakarta  telah  menyurati  Kementerian  Ketenagakerjaan  sebelum
              merevisi besaran kenaikan UMP. Surat tertanggal 22 November itu berisikan pernyataan bahwa
              formula penetapan UMP DKI Jakarta 2022 tidak cocok dengan kondisi Jakarta dan memerlukan
              perubahan.

              Dia  pun  mempertanyakan  apakah  surat  tersebut  telah  direspons  oleh  Kemnaker,  sehingga
              memungkinkan  diambilnya  keputusan  mengubah  persentase  kenaikan  upah.  Kementerian
              Ketenagakerjaan sendiri telah menetapkan 21 November 2021 sebagai batas penetapan UMP
              2022.

              "Tentu kami dari pelaku usaha meminta klarifikasi dari Kementerian Ketenagakerjaan karena
              merekalah yang bertanggung jawab menegakkan aturan dan regulasi yang berkaitan dengan
              penetapan UMP," kata Sarman.

              Diketahui,  dalam  PP  No.  36/2021,  setidaknya  terdapat  10  data  yang  dipakai  dalam  formula
              penyesuaian  upah,  sedangkan  Pemprov  DKI  Jakarta  hanya  memakai  data  inflasi  dan
              pertumbuhan ekonomi dalam angka revisi kenaikan UMP 2022.
              "Kami  menyerahkan  sepenuhnya  masalah  ini  kepada  Kemenaker  agar  meluruskan  dan
              memastikan  bahwa  proses  penetapan  UMP  sesuai  dengan  regulasi  yang  telah  ditetapkan,"
              katanya.

              [azz].









































                                                           192
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198