Page 80 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 80
lulusan yang trampil dan trengginas pendidikan vokasi
dan kejuruan membuthkan peralatan yang mutahkir dan
sesuai dengan kebutuhan dan peralatan yang
digunakan di DU-DI. Permasalahannya pendidikan
vokasi dan kejuruan menjadi sangat mahal. Lalu siapa
yang bisa membiayai? Apakah mungkin dicukupi oleh
pemerintah atau swasta bersama masyarakat
pengguna pendidikan kejuruan dan vokasi. Setelah
semua pasilitas dan peralatan praktik terpenuhi,
bagaimana dengan efisiensi dan juga perawatan dan
bahkan perbaikannya. Karena banyak peralatan praktik
saat ini lifetime nya pendek padahal pemanfaatannya
untuk berlatih di sekolah terbatas hanya pagi hari pukul
7.00 sampai dengan siang hari pukul 13. Pada malam
hari semua peralatan praktik sudah pasti off semua.
l. Pembiasaan pada seseorang tercapai efektif jika
pelatihan diberikan pada pekerjaan nyata sarat nilai.
Kompetensi kejuruan yang diselenggarakan
pelatihannya di sekolah vokasi dan kejuruan
sesungguhnya diturunkan dari pekerjaan atau task
yang nyata dan ada di DU-DI. Pelatihanpelatihan
kompetensi kejuruan yang dikembangkan dari berbagai
jenis pekerjaan atau task yang ada di DU-DI memang
suatu keharusan bagi pendidikan kejuruan dan vokasi.
Hanya pelatihan-pelatihan kompetensi kejuruan yang
sesuai dengan pekerjaan nyata di DU-DI yang bernilai.
Pelatihan-pelatihan kompetensi kejuruan yang tidak
memperhatikan pekerjaan yang ada di DU-DI adalah
pemborosan dan sia-sia. Untuk itu lembaga pendidikan
kejuruan harus selalu memperhatikan efektivitas
71
Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori