Page 8 - REVISI PROPOSAL RISTEK RATNAWATI PK
P. 8
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan
meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau
masalah.
2. Langkah 2 : Berpasangan (pairing)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah
mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu
pertanyaan yang diajukan menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang
diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk
berpasangan.
3. Langkah 3 : Berbagi (sharing)
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan
kelas yang telah mereka bicarakan
Pembelajaran metode TPS ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan
siswa sangat penting dalam proses pembelajaran karena tanpanya, pembelajaran akan terkesan
membosankan. Keaktifan berkontribusi besar pada keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan
belajar harus berkorelasi positif dengan tingkat keaktifan siswa. Keaktifan, menurut Sardiman
(2011: 100), adalah kegiatan fisik dan mental, berbuat dan berpikir secara teratur. Terlibatnya siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran merupakan ciri pembelajaran berkualitas (Djoko Santoso,
2007: 274). Keaktifan dalam pembelajaran TPS ini, meliputi keterlibatan dalam mendengarkan
dengan baik, berkomitmen terhadap tugas, mendorong orang lain untuk berpartisipasi, menghargai
kontribusi dan pendapat, menerima tanggung jawab, bertanya kepada guru atau teman, dan
menjawab pertanyaan, serta menyampaikan gagasan hasil diskusi.
B. Tinjauan Pustaka
Peneliti memulai tinjauan literatur dengan melihat penelitian sebelumnya yang terkait
dengan penelitian saat ini. Dengan demikian, mini riset ini lebih memadai karena peneliti
mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, dan pembanding yang relevan. Hal Ini bertujuan
untuk meningkatkan kajian pustaka yang terdiri dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Selain itu, karena pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menghargai berbagai
perbedaan yang ada dan perspektif yang berbeda tentang subjek-subjek tertentu, kesamaan dan
perbedaan yang ada adalah wajar dan dapat saling melengkapi dan untuk ringkasan penelitian dan
penelitian relevan.
Adapun penelitian sebelumnya yang relevan:
1. Judul Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Dan Komunikasi Matematis, oleh: Reskiwati Salam,
(2017). Hasil penelitian mengemukakan bahwa terdapat perbedaan peningkatan komunikasi
matematika siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe TPS dengan model konvensional.
6