Page 114 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 114

Hening.  Suara  air  sesekali  tetes  setelah  terkumpul  di
               ujung­ujung daun.
                   Aku  tahu  cara  berhadapan  dengan  hewan.  Aku  kenal
               psikologi hewan. Mereka tak hanya melihat besar dan bentuk
               tubuh.  Sesungguhnya,  fisik  hanya  menjadi  duapuluh  persen
               hitungan  mereka.  Itu  pun  pada  saat­saat  pertama.  Saat­saat
               berikutnya ditentukan oleh yang bukan jasmani. Mereka me­
               rasakan  kehadiran.  Mereka  merasakan  gelombang.  Mereka
               merasakan wibawa. Meskipun kau kecil, tapi jika prabawamu
               lebih  besar,  maka  kau  akan  mengalahkan  mereka.  Namun,
               meskipun  kau  besar,  tapi  kau  takut  dan  lari,  makhluk  itu
               akan  mengejar  dan  menerkam  engkau.  Maka,  satu­satunya
               cara  menghadapi  makhluk  ini,  yang  tak  aku  tahu  besar  dan
               bentuknya,  adalah  dengan  menunjukkan  bahwa  aku  menang
               prabawa.
                   Perasaan diintai itu semakin kuat sekarang. Aku mencoba
               menekan rasa takut yang mulai menyodok. Aku diam beberapa
               saat  lagi  sambil  mengembangkan  tubuhku.  Ya,  manusia  bisa
               menggembungkan  tubuh  seperti  hewan.  Hanya,  jika  hewan
               memekarkan  bulu­bulu,  yang  tampak  secara  kasat,  manusia
               mengembangkan  panas  dan  gelombangnya,  yang  tak tampak
               secara kasat namun bisa dirasakan oleh pihak lain. Hewan dan
               hantu adalah makhluk peka yang membaca gelombang.
                   Ada dedaunan yang bergoyang. Di sana. Aku merasakan
               energiku  mulai  membuat  sosok  itu  tidak  nyaman.  Ia  mulai
               bergerak  dari  posisi  intainya.  Ia  mulai  guyah.  Aku  mulai
               memegang kendali. Aku harus menekan rasa takutku. Rasa itu
               akan terbaca. Rasa takut akan membuat celah pada lingkaran
               tenaga  yang  melingkupi  aku  sehingga  membuka  jalan  bagi
               energi musuh untuk masuk demi melemahkan inti diriku. Aku
               menarik nafas dengan hidung, mulutku rapat, aku kembangkan
               lagi diriku sebesar mungkin. Pada titik yang tepat, aku sudah
               merencanakan sesuatu. Kuatur detak jantungku. Dari dentum


            10
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119