Page 159 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 159

Kamu ingat, Nak Jati?—katanya mesra kepada sahabatku,
                 dalam  suara  keibuannya.  Sejak  kecil  kamu  kerap  ditampaki
                 ikan pelus di pancuran ini. Juga di sendang­sendang yang lain.
                 Itu tandanya kamu anak istimewa.
                     Tentu  saja  kamu  istimewa,  karena  kamu  berjari  genep—
                 tiba­tiba ia berkata dalam suara lainnya yang serak terkekeh,
                 sehingga  aku  merasa  ada  orang  lain  yang  menceletuk  dari
                 tubuh yang sama. Perubahan itu membuatku bergidik.
                     Ikan pelus adalah ikan istimewa. Sebab, seperti Parang Jati,
                 mereka jarang ada. Mereka hanya ditemukan di pantai selatan
                 Jawa,  tidak  di  tengah  maupun  utara  pulau  ini.  Pelus  adalah
                 ikan mitologis. Sebab orang­orang desa percaya bahwa ikan ini
                 menghubungkan mereka dengan leluhur yang sesungguhnya,
                 yang  berasal  dari  laut  Selatan,  yaitu  samudra  tempat  Sang
                 Nyai  Ratu  Kidul  semayam.  Orang­orang  percaya  bahwa  para
                 juru kunci bisa berkomunikasi dengan ikan tersebut dan mem­
                 baca  tanda­tanda  alam  yang  diberikan  sang  ikan.  Asalkan
                 diperlakukan  dengan  baik  oleh  warga  manusia,  pelus  akan
                 menampakkan  diri  pada  orang­orang  yang  dipilihnya  dan
                 memberi  pertanda  mengenai  gempa,  air  bah,  musim  yang
                 salah, bencana maupun pageblug yang sedang mendekati desa.
                     Di  dalam  relung­relung  mataair  yang  menembus  hingga
                 perut bukit gamping nan gelap, ikan ini dipercaya bisa menjel­
                 ma ikan raksasa sepanjang tiga meter. Tebal tubuhnya bagai
                 paha  orang  dewasa.  Di  masa  lalu  ia  adalah  sejenis  sidat  laut
                 yang hidup di air payau dan asin. Tetapi bumi berubah bentuk.
                 Dasar laut terangkat dan bergelung­gelung menjadi perbukitan
                 kapur. Ikan ini terjebak di air darat yang pelan­pelan menjadi
                 tawar. Karena itulah ikan ini sangat peka pada apa­apa yang
                 terjadi di muka dan di dalam bumi.
                     “Bisakah  Mbok  memanggilkan  ikan  itu?”  tanyaku  ingin
                 tahu.


                                                                        1
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164