Page 164 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 164
Bunyi Hu
aKu ingin BerTanya apakah hu apakah fu. Tapi aku tak berani
membuka jaringan lunakku yang rentan. Ketika itu sang juru
kunci mataair desa bercerita tentang pancuran ketigabelas,
tempat yang ia anjurkan bagi kami untuk mencari jenazah yang
bangkit. Lubuk itu dinamai Sendang Hulu. Bukan hanya karena
mataair itu terletak dekat ke hulu. Di masa silam yang tak
tercatat lagi, lubuk ini bernama mataair Hu. Ada sebuah cerita
tentang burung hantu yang berdiam di beringin penaungnya
dan senantiasa bernyanyi hu hu. Tentu saja burung itu jejadian.
Ia jelmaan seorang nyai pertapa. Nyai itu penguasa air dan
bungabunga.
Aku ingin bertanya apakah hu apakah fu. Tapi aku diam
saja.
Karena bunyi Hu tak enak diucapkan dalam lidah Jawa
yang terbiasa dengan nama bersuku kata banyak, lama kela
maan sebagian orang menyebutnya Sendang Hulu. Dialah
yang disebut mataair ketigabelas. Mataair yang dianggap ter
akhir. Lubuk ini paling dalam dan berbual di antara yang