Page 266 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 266

kerap miring terhadap yang disebutnya sebagai agama Buddha
               ataupun ilmu­ilmu yang didapat dari gunung. Betapapun, Sang
               Ratu Kidul menyusup, berkelindan dengan riwayat para prabu.
               Di  dalam  babad,  terlihat  bagaimana  pencitraan  Ratu  Kidul
               berubah, dari cenderung abstrak dan ambigu di awal, menjadi
               banal  di  belakang.  Ini  menunjukkan  persilangan  dan  tarik­
               menarik kepercayaan purba dan agama baru.
                   Dikisahkan, Sang Ratu Tasik Wedi, penguasa segala bang­
               sa halus Tanah Jawa, muncul kepada pendiri Majapahit, Raden
               Susuruh  yang  sedang  terlunta­lunta,  terusir  dari  kerajaan
               Pajajaran. Ratulah yang memberi legitimasi untuk berdirinya
               kerajaan  besar  Majapahit.  Dialah  yang  menjanjikan  sebuah
               tanah di mana sebatang pohon maja berbuah pahit. Dia men­
               janjikan perkawinan magis dengan setiap keturunan Majapahit
               yang menjadi penguasa Tanah Jawa. Dengan demikian, dialah
               legitimasi spiritual kerajaan Jawa.
                   Ketika  raja­raja  Jawa  telah  beragama  Islam,  Nyi  Rara
               Kidul  datang,  untuk  memenuhi  janji,  kepada  yang  utama  di
               antara mereka, yang merupakan keturunan Majapahit. Yaitu,
               raja  Mataram  yang  pertama.  Panembahan  Senapati.  Sang
               Senapati Ing Alaga. Ayahanda Sultan Agung Mataram.
                   Alkisah,  untuk  mendapatkan  kesaktian  sebagai  raja,  Pa­
               nembahan  Senapati  melakukan  tapa  di  sebuah  karang  yang
               menjorok  ke  laut  Selatan.  Batu  karang  yang  dinamai  Pa­
               rang  Kusuma.  Di  pantai  yang  dikenal  sebagai  Parang  Tritis.
               Semadinya membuat laut bergolak. Maka, datanglah Sang Ratu
               dari  kedalaman  segara  dengan  kereta  kencana  bergelimang
               badai dan angin. Nyi Rara Kidul mengajak Panembahan Sena­
               pati ke kerajaannya. Mereka berjalan menembus ombak.
                   Inilah  perjalanan  Senapati  ke  dasar  lautan.  Menyerupai
               perjalanan  Bima  menemui  Dewaruci  ke  dasar  samudra.  Per­
               jalanan  yang  dalam  spiritualitas  Jawa  dirumuskan  sebagai
               persatuan abdi dan tuhan, manusia dan gusti, manunggaling


            2
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271