Page 322 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 322

“Penyembahan terhadap Nyi Rara Kidul adalah perbuatan
               syirik!”  remaja  itu  mengejutkan  orang  dengan  kalimat  pem­
               buka yang nyalang.
                   Hadirin  terdiam.  Kata­kata  itulah  yang  dikhawatirkan
               Pak  Pontiman.  Ia  tak  ingin  ada  ketegangan  di  desa  yang
               tenang tentram ini. Tapi yang dicemaskannya telah terlontar
               juga  sejak  awal.  Padahal  ia  telah  mengubah  judul  menjadi
               “Nyi Ratu Kidul dan Pandangan­Pandangan Keagamaan.” Tak
               berhasil  rupanya.  Diam­diam  ia  mengamati,  Kupukupu  dan
               tamu istimewa berdahi hitam itu beberapa kali saling bertukar
               pandang. Setiap kali mereka bertatapan, si tamu mengangguk­
               anggukkan  kepala,  dan  suara  Kupukupu  menjadi  bertambah
               yakin dengan hujatannya terhadap Ratu Segara Kidul.
                   Karangan Kupu dipenuhi ayat­ayat berbahasa Arab yang
               dia ucapkan dengan begitu terbata­bata sehingga orang­orang
               berdebar  karena  khawatir  jika  makalah  itu  bukan  buatannya
               sendiri.  Hanya  terjemahannya  yang  bisa  dimengerti  orang
               dan  dirinya  sendiri.  Tetapi,  kegagapannya  yang  kanak­kanak
               membuat  orang  tersenyum  juga.  Begitu  juga  nadanya  yang
               deklamatif ketika membacakan terjemahan yang ia faham. Ke­
               palanya miring sedikit dan hidungnya mengembang oleh nada
               kebenaran yang kelihatannya baru sekarang ia praktikkan.
                   “Dan  janganlah  engkau  menyembah  atau  memuja  yang
               lain daripada Allah, yang tidak dapat mendatangkan manfaat
               kepadamu  dan  juga  tidak  dapat  mendatangkan  mudharat
               kepadamu.  Sekiranya  engkau  mengerjakan  yang  demikian
               maka jadilah engkau orang­orang yang berlaku zalim.”
                   Dalam makalah Kupukupu, kepercayaan terhadap pengua­
               sa  laut  Selatan  berasal  dari  zaman  pra­Islam.  Baginya,  itu
               berarti zaman Jahiliyah. Setelah Islam masuk ke Tanah Jawa,
               orang  Jawa  mendapatkan  pencerahan.  Yaitu,  wahyu  bahwa
               tuhan itu hanya satu. Yakni, Allah swt. Tidak boleh ada penyem­
               bahan selain kepada Dia. Memberi sajen kepada Nyi Rara Kidul


             312
   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327