Page 323 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 323
setara dengan menyembah berhala. Begitu juga memberi sajen
pada pohon besar dan goa keramat di gununggunung batu.
Semua perbuatan itu adalah syirik. Harus dihapuskan.
Hadirin memberi tepuk tangan meriah dalam campuran
alasan yang berbedabeda ketika Kupukupu menutup pida
tonya. Ada yang mengagumi retorika anak itu. Ada yang tidak
menganggap serius pendapatnya tapi menyenanginya sebagai
tontonan. Ada yang setuju. Dan yang tidak setuju dengan serius
pun tetap bertepuk tangan demi menjadi sama dengan yang
lain. Penghulu Semar menepuk tangannya satu kali dengan
basabasi.
Jati ikut bertepuk, sebelum mengacungkan tangan tinggi
tinggi.
“Apakah menurut kamu yang disebut zaman Jahiliyah itu
adalah masyarakat Arab sebelum Nabi datang, atau termasuk
seluruh peradaban dunia sebelum Islam?”
Kupukupu diam sebentar, menatap lelaki dari ibu kota,
dan memikirkan jawaban dengan rahang tegang. Tetapi pria
dari kota itu tak bisa membantunya dalam tanya jawab. Ah,
kenapa tak terpikir olehnya pertanyaan ini ketika menulis
dulu? Ia menjawab juga. “Pokoknya, sebelum Islam datang
adalah zaman Jahiliyah. Di manapun di seluruh dunia ini,
zaman Jahiliyah.”
Terdengar dengung di antara penonton. Perdebatan me
ngerucut kepada dua taruna bintang desa.
“Bagaimana dengan Iskandar Agung?” tanya Jati, sengaja
menunda penjelasan pertanyaannya.
“Maksudnya apa?!”
“Iskandar Zulkarnain atau Aleksander Agung adalah tokoh
sejarah. Seorang penakluk dan penjelajah dari tahun 300
Sebelum Masehi. Iskandar Agung dari Macedonia bukan Mus
lim. Bukan Yahudi. Bukan Kristen. Dia penyembah berhala. Dia
tidak menyembah tuhan yang satu…” Jati membikin jeda untuk
Kupukupu yang kecil mencerna. Lanjut Jati:
313