Page 99 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 99

ketimbang  yang  bisa  disampaikan  dongeng  binatang  yang
                 banyak disampaikan wayang Asia Tenggara daratan yang lebih
                 realis.
                     Di  sini  aku  takjub,  betapa  negosiasi  antara  Islam  dan
                 kejawaan  mendapat  bentuk  yang  adi.  Atau,  jika  memakai
                 periwicara Parang Jati dalam khotbah di bukit, terjadi dialog
                 antara  Islam  dan  kejawaan.  Seperti,  katanya  dengan  bagus,
                 ada dua jenis alat: alat yang memaksa dan alat yang dialogis.
                 Alat yang memaksa adalah bor, paku, piton, pasak, palu, yang
                 secara  prinsipil  tidak  berbeda  dari  alat  perusak  yang  lain,
                 seperti dinamit untuk menghancurkan tebing batu, atau tangga
                 dan lampu­lampu yang mengubah goa Petruk menjadi tempat
                 wisata  murahan  dan  hancur­hancuran.  Alat  yang  dialogis
                 adalah pengaman sisip, pegas, perangko, dan segala yang tidak
                 merusak  alam.  Alat  yang  memaksa  datang  dari  sikap  rakus
                 dan  jumawa.  Alat  yang  dialogis  datang  dari  sikap  satria  dan
                 wigati.  Rakus,  aku  berani  bertaruh,  berasal  dari  stem  yang
                 sama dengan raksasa. Ya, aku berani taruhan, rakus, rusak, dan
                 raksasa memiliki akar yang sama.
                     Raksasa,  dalam  pewayangan,  adalah  lawan  dari  satria.
                 Mereka  digambarkan  dengan  tubuh  besar,  wajah  tegak  atau
                 mendongak, mata melotot, hidung besar, mulut seringai, juga
                 kidal.  Mulut  seringai  itu  tentu  mendapatkan  modelnya  dari
                 jenis anjing­anjingan. Bukan karena dengan sendirinya anjing
                 adalah makhluk jahat, melainkan karena anjing memiliki gerak
                 motorik yang kasar. Begigas gergasi. Anjing tak membungkus
                 emosi dan nafsu­nafsunya. Selalu bisa dibaca dari gerak ekor­
                 nya, posisi telinganya, mata, mulut, dan seluruh polah tubuh­
                 nya. Jika dibaca dengan cara lain, anjing lebih jujur. Kucing,
                 meski  hewan  itu  tidak  berguna  dan  tidak  setia,  dan  lebih
                 suka mencuri dibanding anjing, memiliki gerak motorik yang
                 sangat  halus  dan  terkontrol.  Mereka  juga  memiliki  mulut
                 yang mungil. Moncong anjing akan selalu mengingatkan kita
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104