Page 94 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 94
pemanjatan kotor menjadi pemanjatan bersih. Dan, jika ge
rombolan ini masih peragu juga, maka biarlah Sandi Yuda,
yang memang telah berkaul pertama—berkat jasa anjing gila
itu!—menjadi bukti bahwa jika kita memiliki iman sebiji sesawi
maka kita bisa mencapai puncak gunung tanpa memindahkan
gunungnya.
Aku mengumpat besar dalam hati, tapi hanya bisa meng
gelenggelengkan kepala sambil menyerapahkan kirik. Bagai
mana mungkin aku telah bisa melakukan pertaruhan seperti
ini? Aku tahu aku sangat bisa kalah dalam perjudian ini. Tapi
aku tak mengira akibatnya begitu panjang.
“Oke. Oke.” Aku menganggukangguk sok dingin. “Tapi
aku belum benarbenar kalah taruhan sampai ada bukti bahwa
lakilaki itu betulbetul mati. Aku tidak akan menjalankan
sumpahku sampai aku melihat dengan mata kepala sendiri
sehingga aku percaya bahwa lelaki itu memang mati.”
“Kamu betul mau melihatnya?” Mata bidadarinya menyo
rot dalam kepadaku.
“Iyalah!”
Ia tertawa. “Berbahagialah orang yang tidak melihat tapi
percaya. Maka, mari kita ke sana untuk melihat!”