Page 90 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 90

“Orang  yang  tidak  mampu  memanjat  bersih  tidak  berhak
               memanjat tebing alam. Lagi pula, bukankah tantangan bisa di­
               ciptakan lewat tebing buatan, bahkan tembok gedung­gedung
               kota? Kenapa harus melukai alam?
                   “Orang  yang  tidak  bisa  memanah  tak  pantas  berburu
               dan  mengumpulkan  kepala  banteng  atau  badak  atau  kulit
               harimau  untuk  hiasan  rumah  mereka.  Apa  gunanya  kamu
               mendapatkan yang kamu kira lambang kegagahan itu jika ka­
               mu mendapatkannya dengan senjata modern? Tak sebanding
               senjatamu  itu  dengan  senjata  yang  diberikan  alam  kepada
               hewan­hewan itu.
                   “Inilah dampak buruk demokrasi: demi apa yang dianggap
               persamaan hak manusia, kita merusak alam.”
                   Aku  mengingat  suaranya.  Ia  terdengar  sungguh  marah.
               Tahulah aku bahwa ia tidak meloncat pokok perkara tadi.


                   Sedang  aku  melamun  sembari  menikmati  perih­perih
               luka  yang  sedang  dibersihkan,  tiba­tiba  aku  tersadar  bahwa
               Parang Jati sudah memulai khotbah di bukitnya kepada gerom­
               bolanku.
                   “Berbahagialah mereka yang lemah, karena mereka akan
               memelihara bumi.”
                   Aku menggeleng­gelengkan kepala melihat keteguhan gai­
               rah  pada  dirinya.  Ia  sedikit  gila  dengan  nilai­nilainya.  Ia
               telah  mulai  melakukan  bujukannya,  yang  semula  ia  arahkan
               kepadaku, kini kepada teman­temanku.
                   Dengan cerdik dan kurang ajar pelan­pelan ia mengguna­
               kan kata “pemanjatan kotor” sebagai lawan dari “pemanjatan
               bersih”.  Dirty  climbing.  Nama  jelek  ini  tidak  pernah  dipakai
               sebelumnya. Kami biasa memakai istilah pemanjatan artifisial,
               yang artinya menggunakan alat untuk menambah ketinggian.
               Kini,  kudengar  ia  sudah  menggunakan  stigma  “pemanjatan
               kotor”. Teman­temanku, yang sebagian adalah petualang dan


              0
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95