Page 88 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 88

adalah  pemanjat  terbaik  di  antara  kami.  Tapi  Pete  adalah
               guru terbaik. Aku suka bermain bahaya. Pete sangat bermain
               aman. Akibatnya, banyak yang ingin menjadi seperti aku, tapi
               justru melalui Pete­lah mereka bisa mendekati aku. Aku adalah
               tujuan,  tapi  Pete  adalah  jalan.  Dan  sebagian  yang  tak  bisa
               mencapai tujuan akan puas berada di jalan. Mereka yang sulit
               menerima  kekurangannya  akan  merasa  tak  nyaman  dengan
               aku.  Mereka  akan  cenderung  berpihak  pada  Pete  yang  hati­
               hati. Mereka yang sangat terbuka akan bersikap netral, bahkan
               memanfaatkan sebaik mungkin perbedaan kami berdua. Dan
               mereka yang memiliki bakat besar akan lebih rekat kepadaku.
               Oscar adalah salah satu yang paling dekat kepadaku. Si Fulan
               dahulu selalu di pihak Pete.
                   Jika  jelangkung  bermata  bidadari  itu  berhasil  membuat
               aku  mengikuti  agamanya,  maka  lima  orang  ada  di  pihakku,
               lima lagi di pihak Pete si pemakan petai. Demi siluman gunung,
               kenapa pemisahan ini jadi terjadi?

                   “Saya datang membawa pedang, Bung.” Aku seperti men­
               dengar itu dalam mata polos­nyaris­bidadari Parang Jati. Kata­
               kata kemenangan. Aku mengutuki kekalahan demi kekalahan­
               ku.  Ia  cerdik,  sementara  aku  bernafsu.  Aku  tahu,  kecerdikan
               akan selalu mengalahkan nafsu dalam permainan panjang.
                   Kelak, dalam sebuah percakapan pribadi, ia berkata kepa­
               daku:  Pedang  akan  memisahkan  kambing  dari  domba.  Kam­
               bing  gunung  akan  dikelompokkan  dengan  kambing  gunung,
               biri­biri dengan biri­biri. Bukan berarti yang satu masuk surga
               dan yang lain masuk neraka. Sebab, meskipun yang satu masuk
               peternakan  dengan  gembala  baik  dan  yang  lain  dibiarkan
               berkeliaran di hutan, keduanya akan berakhir juga. Yang satu
               berakhir di pisau jagal, yang lain di mulut serigala. Yang saya
               ingin  tegaskan  adalah,  domba­domba  itu  biarlah  merumput
               di  tanah  lapang.  Mereka  tidak  dibentuk  untuk  memanjat
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93