Page 167 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 167
ak seorang pun tahu bagaimana Kamerad Kliwon akhirnya men-
Tjadi seorang pemuda komunis, padahal meskipun ia bukan pemuda
yang cukup kaya, ia menjalani hidupnya dengan cara yang sangat me-
nyenangkan. Ayahnya memang seorang komunis, seorang jago pidato,
berhasil selamat dan tidak dikirim ke Digoel oleh pemerintah kolonial,
namun akhirnya mati dieksekusi Jepang setelah ia terus-menerus usil
bicara dan menulis selebaran sampai Kenpetai akhirnya tahu ia seorang
komunis. Tapi sebelum ini tak ada tanda-tanda bah wa Kliwon akan
meng ikuti jejaknya. Ia anak yang pandai di sekolah, pernah dua kali
lom pat kelas, dan tampaknya ia bisa men jadi apa pun yang ia inginkan.
Bagaimanapun, Kliwon lebih menampakkan sebagai anak badung
daripada sebagai bocah komunis yang disiplin. Ia tumbuh menjadi pe-
mim pin anak-anak kampung untuk menyatroni perkebunan dan men-
curi apa pun yang bisa ditemukan di sana untuk kesenangan mereka
sen diri: kelapa, gelondongan kayu, atau sekadar buah cokelat untuk
dimakan di tempat. Mereka tak pernah terlalu mengganggu sehingga
seringkali dibiarkan begitu saja, meskipun satu atau dua orang memang
mengomelkannya. Di malam Lebaran, mereka akan me manggang ayam
curian, dan esok harinya, mereka menemui pe milik ayam untuk minta
maaf. Pada awal umur belasan tahun, semua orang tahu bahwa mereka
bahkan telah pergi ke rumah pelacuran. Mereka akan pergi melaut
atau sekadar membantu menarik jaring untuk memperoleh upah, dan
se telah memperoleh uang, anak-anak itu akan mencari pelacur untuk
ditiduri bersama-sama. Tapi kadang-kadang mereka sungguh-sungguh
tak punya uang dan tempat pelacuran telah membuat mereka tak ter-
biasa menahan berahi.
160
Cantik.indd 160 1/19/12 2:33 PM