Page 177 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 177

mempergunakan topi pet semacam itu. Ia telah mengunjungi banyak
              negara, katanya, sejak tahun 1926.
                 ”Tak seperti sebuah tamasya,” kata Kliwon.
                 ”Kau benar, aku buronan.”
                 ”Apa yang kau rampok waktu itu?” tanya Kliwon lagi.
                 ”Hindia Belanda.”
                 Jadi lelaki itu pemberontak. Dan komunis, sebab nama pang gil-
              an nya adalah Kamerad Salim. Jenis komunis lama, segelintir orang
              yang pernah secara langsung memperoleh ide-ide seperti itu dari ko-
              munis Belanda bernama Sneevliet. Ia mengaku kenal baik Semaun
              dan telah bergabung dengan Partai Komunis Indonesia sejak partai
              tersebut berdiri pertama kali. Ia bahkan menyeduhkan susu setiap pagi
              buat Tan Malaka yang menderita TBC sewaktu mereka di Semarang.
              PKI adalah organisasi pertama yang pakai nama Indonesia, katanya
              bangga. Dan yang pertama memberontak pada pemerintah kolonial, ia
              menambahkan. Hindia Belanda sudah membencinya bahkan sebelum
              mereka memberontak. Sneevliet telah diusir sejak 1919, dan Semaun
              sahabatnya, dibuang empat tahun kemudian, setahun setelah Tan
              Malaka. Tokoh lain, termasuk dirinya, berkemas untuk bersiap dibuang
              atau masuk penjara.
                 Kenyataannya, pemerintah kolonial akhirnya memutuskan untuk
              menangkapnya pada bulan Januari 1926. Tampaknya mereka telah
              mendengar gagasan pemberontakan yang dibicarakan di Prambanan
              sebulan sebelumnya. Salim tak pernah sungguh-sungguh dipenjara,
              sebab ia telah melarikan diri ke Singapura, bersama beberapa yang
              lain nya. Itu kali pertama ia berkelana, meskipun ia bukan pengembara.
                 ”Jika seorang komunis tak punya niat memberontak,” katanya pada
              Kliwon, ”Jangan percaya ia seorang komunis.”
                 Ia berbaring di atas tempat tidur dengan cara yang aneh: se pe nuhnya
              telanjang bulat. Ia membuka semua pakaiannya yang kotor dan bau
              lumpur, dan meskipun Kliwon berbaik hati mau meminjami pakaian
              bekas ayahnya, Salim menolak. Awalnya Kliwon dibuat kebingungan
              melihat lelaki tua telanjang di depannya, tapi lama-kelamaan ia men-
              coba duduk di kursi dekat pintu menghadapinya dengan cara senyaman
              mungkin.

                                           170





        Cantik.indd   170                                                  1/19/12   2:33 PM
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182