Page 180 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 180

Itulah awal mula semua perang ini, perang di antara negara-negara
                 serakah. (Kamerad Salim bertanya apakah ada sigaret, lalu Kliwon
                 meng ambilkan tembakau miliknya di kamar). Kaum pribumi adalah
                 orang-orang paling malang, semalang-malangnya. Setelah bertahun-
                 tahun hidup dibohongin raja-raja, tiba-tiba datang orang-orang Eropa.
                 Mereka yang bahkan tak mengenal rasa gila hormat menjadi berlebihan
                 di tanah Jawa. Petani-petani, setelah harus kerja paksa dan memberikan
                 sebagian hasil panennya pada pemerintah kolonial, mereka bahkan
                 harus pula berjongkok di jalan hanya karena seorang noni Belanda
                 lewat. Komunis lahir oleh satu mimpi indah bahwa tak akan ada lagi
                 yang seperti itu di muka bumi, tak ada lagi orang malas yang makan
                 enak sementara yang lain kerja keras dan kelaparan. Kliwon bertanya,
                 apa kah revolusi merupakan jalan menuju mimpi indah tersebut.
                    ”Itu benar,” jawab Kamerad Salim, ”orang-orang tertindas hanya
                 memiliki satu alat untuk melawan: amuk, dan jika aku harus mem beri-
                 tahumu, revolusi tak lebih amuk bersama-sama, diorganisir oleh sebuah
                 partai.”
                    Itu adalah satu-satunya alasan mengapa orang komunis akhirnya
                 harus memberontak. Sebab kaum borjuasi tak mungkin diajak ber damai.
                 Mereka tak mungkin menyerahkan kekuasaannya begitu saja, juga tak
                 mungkin menyerahkan kekayaannya secara sukarela, dan tak mungkin
                 rela kehilangan hidup yang nyaman. Mereka tak suka berbagi, sebab
                 jika itu terjadi, tak akan ada lagi orang yang menyeduhkan kopi untuk
                 me reka, tak ada lagi yang mencucikan baju mereka, tak ada lagi orang
                 yang memutarkan mesin untuk mereka, tak akan ada lagi yang meme-
                 tikkan buah cokelat untuk mereka. Di dunia komunis, semua orang
                 harus bisa malas dan semua orang harus bisa sama bekerja. ”Borjuasi tak
                 akan mau, maka satu-satunya cara adalah memberontak.”
                    Ia pulang dari luar negeri beberapa hari sebelum perayaan kemer-
                 dekaan. Tiga tahun Republik berdiri, tapi Belanda masih ada di mana-
                 mana. Lebih menyedihkan, Republik ini harus kalah di semua perang
                 dan semua meja perundingan, hingga hanya menguasai sedikit wilayah
                 pedalaman. Ia bertemu dengan Presiden Republik, sahabat lamanya,
                 yang segera berkata kepadanya, ”Bantulah kami memperkuat negara
                 melancarkan revolusi.”

                                             173





        Cantik.indd   173                                                  1/19/12   2:33 PM
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185