Page 221 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 221
etika Alamanda tersadar keesokan harinya, yang pertama kali ia
Kingat adalah Kliwon dan tiba-tiba ia merasa bahwa segalanya su-
dah berakhir baginya dan bagi kekasihnya.
Saat itu, Alamanda merasa telah jadi seorang perempuan terkutuk
dan ia malu pada diri sendiri; ia mungkin tak perlu menyesal tentang
apa pun yang pernah ia lakukan dan ia mungkin menerima apa pun
yang terjadi karena itu, tapi tetap saja ia merasa telah men jadi perem-
puan terkutuk. Ia ingin menulis surat untuk ke ka sihnya, menyusul foto-
foto itu, mengatakan apa yang terjadi, tapi bukan kenyataan bahwa ia
telah berada di luar kendali untuk mempermainkan seorang laki-laki
yang seharusnya tak dipermainkan, juga bukan kenyataan bahwa Sang
Shodancho telah memerkosanya, ia hanya akan mengatakan bahwa ia
telah tidur dengan Sang Shodancho. Ia malu pada dirinya dan satu-satu-
nya hal yang sangat ia sesali adalah bahwa ia akan kehilangan kekasih-
nya, bahkan meskipun Kliwon akan menerima dirinya dalam keadaan
apa pun, ia sama sekali tak lagi ingin bertemu dengannya. Ia mungkin
masih men cin tainya, tapi ia akan berbohong bahwa ia mencintai Sang
Shodancho dan ia akan meninggalkan kekasihnya untuk menikah
dengan kekasih yang baru. Ia akan mengatakan bahwa ia minta maaf
karena itu, dan surat itu akhirnya sungguh-sungguh ia tulis di siang
hari dan di ma sukkan ke dalam kotak pos secepat ia memasukkannya
ke da lam amplop dan memberinya prangko.
Kini apa yang harus ia lakukan adalah membuat perhitungan dengan
Shodancho itu, melampiaskan dendam dan kemarahan, me mi kirkan
apa yang harus ia lakukan untuk memenuhi seluruh ha sratnya selain
menusukkan belati ke tubuh laki-laki itu. Maka setelah ia memasukkan
214
Cantik.indd 214 1/19/12 2:33 PM