Page 294 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 294

Bahkan ketika Sang Shodancho memasang banyak prajurit di gela-
                 dak kapalnya, itu membuat para nelayan semakin berbulat hati untuk
                 menuntaskan dendam mereka. Tapi karena para prajurit yang kemu-
                 dian membuat kapal penangkap ikan seolah itu adalah kapal tempur,
                 tidaklah menjadi mudah bagi para nelayan melakukan niat nya, paling
                 tidak harus menunggu selama enam bulan berlalu sejak kembalinya
                 kapal-kapal tersebut. Itu adalah penantian yang melelahkan bagi Seri-
                 kat Nelayan. Kamerad Kliwon memimpin semua rencana pembakaran
                 dalam rapat-rapat rahasia yang selalu menemui jalan buntu bagaimana
                 melakukannya dan dibuat pusing oleh keluhan-keluhan nelayan yang
                 semakin miskin dan semakin marah dari hari ke hari.
                    Di masa lalu, jika ia menghadapi masalah-masalah yang membuat
                 kepalanya serasa meledak, perempuan merupakan tempat pelariannya
                 yang paling ampuh. Tapi kali ini ia tak punya teman perempuan kecuali
                 Adinda adiknya Alamanda yang sudah dikenalnya selama satu tahun.
                 Maka seolah tak punya pilihan lain, ia meninggalkan gubuknya dan
                 orang-orang yang terus membicarakan sulitnya men de kati kapal yang
                 dijaga siang dan malam oleh tentara-tentara ber senjata. Melangkah
                 pergi ke rumah Dewi Ayu, rumah yang dahulu kala sering ia kunjungi
                 untuk menemui Alamanda, tapi kini ia datang untuk Adinda.
                    Adinda senang belaka dengan kunjungan itu, tapi Adinda bu kanlah
                 semacam gadis yang hanya didatangi jika seorang laki-laki dalam ke-
                 sum pekan. Salah besar jika Kamerad Kliwon menganggapnya begitu,
                 menganggapnya sebagaimana kebanyakan gadis yang ia kenal sebelum
                 ini yang dengan mudah ia bawa kencan setiap kali ia menginginkan-
                 nya. ”Bicaralah pada ibuku jika kau ingin mem ba waku,” kata Adinda
                 jika Kamerad Kliwon mengajaknya jalan setelah itu. Pada hari ketika
                 ia berkunjung pertama kali ia memang tak berniat mengajak Adinda
                 pergi, hanya ingin berjumpa dan ber bincang-bincang dalam rangka
                 melupakan sejenak urusan para nelayan dan serikat.
                    Waktu itu Kamerad Kliwon tampak bagai seorang pengungsi yang
                 menyedihkan, lelah digerogoti perjuangan revolusioner yang en tah
                 sampai kapan akan berakhir. Ia ingin berbagi apa yang ia rasakan, apa
                 yang ia inginkan, tapi Partai telah menegaskan bahwa hal itu tak bisa
                 dikatakan pada siapa pun, ada terlalu banyak rahasia dalam organisasi,

                                             287





        Cantik.indd   287                                                  1/19/12   2:33 PM
   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299