Page 299 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 299

tak terlihat marah. Jawaban mengenai ketidakmarahannya hanya bisa
              diketahui oleh kenyataan bahwa pada saat itu Alamanda tengah hamil
              enam bulan dan ia sedang dalam keadaan demikian bahagia akan
              memperoleh Nurul Aini pengganti, sehingga kehilangan tiga buah
              kapal tak membuatnya menjadi begitu khawatir. Ia bersyukur bahwa
              persetubuhan mereka yang cuma sekali sebelum Alamanda memasang
              mantra pelindung di kemaluannya kembali, ternyata berbuah. Ia tak
              mau pikirannya diganggu oleh hal apa pun kecuali persiapan kelahiran
              anaknya yang kedua itu. Ia membawa istrinya ke rumah sakit yang lebih
              besar di ibukota provinsi sebanyak dua kali untuk memastikan bahwa
              ada bayi di dalam perut Alamanda, mengundang dukun-dukun sakti
              untuk memastikan anaknya tak dirampok kutukan macam apa pun.
                 Tapi ketika usia kehamilan Alamanda mencapai umur sembilan
              bulan, sebagaimana anaknya yang pertama, bayi itu tiba-tiba meng-
              hilang dari perutnya. Sang Shodancho dengan serta-merta meledak
              dalam kemarahan yang tak tertahankan sehingga ia mengambil se-
              napannya dan menghambur ke halaman menembak ke sana-kemari
              membuat orang-orang berlarian kalang-kabut menghindarkan diri dari
              kemungkinan menjadi korban sasaran tembak. Orang mulai mengang-
              gapnya telah menjadi gila, dan ia mulai meneriakkan nama Kliwon
              dalam nada kebencian dan berteriak bahwa anak-anaknya yang hilang
              sebelum dilahirkan telah dirampok oleh kutukan laki-laki itu. Ketika
              Sang Shodancho puas menembaki apa pun, ia akhirnya berlari ke arah
              pantai dengan satu tujuan: menemukan dan membunuh Kamerad
              Kliwon dengan senapannya sendiri, dan pada saat itu tak seorang pun
              berani mencegahnya.

















                                           292





        Cantik.indd   292                                                  1/19/12   2:33 PM
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304