Page 302 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 302
Pagi itu bagaimanapun tidak diawali dengan membaca koran. Puluh-
an orang-orang penting Partai berkumpul dan mengawali pagi dengan
rapat darurat. Beberapa laporan datang dari berbagai kota, terutama
dari Jakarta. Ada desas-desus bahwa semua pemimpin Partai Komunis
pusat akan ditangkap, dan beberapa pembunuhan bahkan telah terjadi
terhadap kader-kader Partai. Rapat darurat memutuskan bahwa mereka
akan memobilisasi massa dan melakukan demonstrasi besar-besaran.
Jika pemimpin-pemimpin Partai di Jakarta sungguh-sungguh telah di-
tangkap, mereka akan menuntut pem be basan orang-orang itu tanpa
syarat. Namun semua informasi masih sim pang-siur. Beberapa laporan
mengatakan DN Aidit telah dieksekusi mati, yang lain bilang ia hanya
ditangkap, beberapa la poran mengatakan ia baik-baik saja. Laporan
yang sama kurang jelasnya juga menimpa Nyoto dan nama-nama lain.
Tapi apa pun yang terjadi, mereka akan mengumpulkan semua kader
dan simpatisan partai. Mereka akan mengumpulkan para nelayan,
buruh-buruh perkebunan dan buruh kereta api, para petani, dan para
pelajar. Hari itu dan seterusnya akan menjadi hari paling ribut di kota
itu di mana mereka akan melakukan mogok massal dan melakukan
per temuan raksasa di jalan-jalan.
Pembagian tugas mulai dijalankan. Beberapa orang segera menyebar
menghubungi sel-sel Partai dan mempersiapkan segala ke adaan darurat
tersebut. Poster-poster mulai dibuat, bendera-bendera dipersiapkan.
Sementara itu Kamerad Kliwon memimpin tim kecil yang terdiri dari
lima orang dalam satu rapat tertutup untuk mem persiapkan pasukan
bersenjata jika keadaan menjadi sangat buruk. Mereka menginventaris
apa yang mereka punya. Masih ada banyak senjata bekas para prajurit
gerilyawan revolusioner, dan be berapa anggota mereka terlatih dalam
perang sesungguhnya ber tahun-tahun lalu. Karmin memperoleh tugas
untuk mengorganisir sayap bersenjata ini, dan ia segera menghilang
untuk mengumpulkan senjata dan para veteran itu kembali. Kamerad
Kliwon dibekali mereka dengan sepucuk pistol, untuk menjaga dirinya
sendiri, sebab ia terlalu berharga untuk mati konyol.
Pada pukul sepuluh, massa telah memenuhi sepotong ruas Jalan
Belanda. Mereka adalah para nelayan dan buruh perkebunan. Para
petani dan buruh kereta api serta buruh pelabuhan dan para pelajar
masih dalam perjalanan.
295
Cantik.indd 295 1/19/12 2:33 PM