Page 307 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 307

Yang paling cemas terhadap aktivitas politiknya yang gila-gilaan,
              bagaimanapun adalah Mina ibunya. Ia melihat propaganda-propaganda
              dan karnaval-karnaval itu tak lebih dari sekadar hura-hura konyol yang
              tak jelas maknanya. Ia tentu saja masih teringat pada suaminya yang
              harus mati dieksekusi Jepang. Mina memang kadang melihat anak-
              nya berpidato di hadapan ribuan massa, meneriakkan ”Ganyang tuan
              tanah!” yang diulang kerumunan orang-orang dengan semangat, dan
              ia mulai mengutuk tak hanya tuan tanah, tapi juga rentenir, pemilik
              pabrik dan juragan perahu dan pejabat-pejabat perkebunan serta per-
              usahaan kereta api. Tentu saja ia juga mengutuk Amerika dan Belanda
              dan neokolonialisme dengan begitu fasih seolah Tuhan mengatakan itu
              semua di telinganya dan ia hanya perlu mengulangnya.
                 Mina akan berkata pada anaknya, setiap kali Kamerad Kliwon pu-
              lang ke rumah, bahwa tak baik mengumpulkan terlalu banyak musuh.
              ”Seorang sahabat sangatlah kurang, tapi seorang musuh adalah terlalu
              banyak dan kau membuat banyak orang membencimu,” kata Mina de-
              ngan penuh rasa khawatir. Kamerad Kliwon hanya akan menenangkan
              perempuan itu dengan janji bahwa ia tak akan meng alami apa yang
              telah dialami ayahnya, tersenyum dan meminum teh yang dibuatkan
              ibunya, sebelum pergi berbaring.
                 Kekhawatiran Mina meledak dalam kemarahan ketika suatu hari
              sekelompok anak-anak muda dijebloskan ke dalam tahanan militer
              atas desakan Partai Komunis. Sang Shodancho menuruti semua de-
              sakan tersebut karena itu juga merupakan kebijakan nasional. Mina
              pergi ke markas Partai dan meledak dalam kemarahan pada anaknya.
              Waktu itu sekelompok anak-anak muda mengadakan pesta di sekolah
              dan satu-satunya kesalahan mereka adalah naik ke atas panggung dan
              memainkan musik serta menyanyikan lagu rock and roll. ”Aku tak bisa
              membiarkan ini terjadi!” teriaknya di tengah-tengah kantor yang dipe-
              nuhi orang. ”Bukankah di masa lalu kau juga menyanyikan lagu-lagu itu
              dengan gitarmu, dan kalian juga (pada orang-orang yang berkerumun),
              dan sekarang kalian menyuruh mereka masuk ke dalam tahanan militer
              kota hanya karena me nya nyi kan lagu anak-anak itu?”
                 Tapi disiplin partai telah membuat Kamerad Kliwon tak tergo yah kan
              dan sikapnya begitu dingin menghadapi ibunya. Ia hanya membujuk

                                           300





        Cantik.indd   300                                                  1/19/12   2:33 PM
   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312