Page 308 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 308

perempuan itu sebelum mengantarnya ke tepi jalan raya, dan meminta
                 seorang tukang becak untuk mengantarnya pulang.
                    Ia tak berhenti hanya sampai di sana, tapi juga semakin menekan
                 dewan kota, militer dan polisi, untuk mulai merampas piringan-piringan
                 hitam lagu-lagu Barat perusak mental itu dan menjebloskan ke dalam
                 tahanan siapa pun yang memutarnya di rumah. ”Ganyang Amerika
                 dan terkutuklah budayanya yang palsu itu!” teriaknya setiap kali. Se-
                 bagai gantinya, Partai mulai mengadakan kesenian-kesenian rakyat
                 secara masif, dan tentu saja dengan selingan propaganda-propaganda
                 Partai sebagaimana biasa. Maka kesenian rakyat yang dahulu di masa
                 kerajaan dan kolonial merupakan kesenian subversif mulai meramaikan
                 Halimunda. Pada ulang tahun Partai mereka memainkan sintren de-
                 ngan gadis cantik yang bisa menghilang di dalam kurungan ayam dan
                 ketika ia muncul lagi ia telah berdandan semakin cantik sambil me-
                 megang palu dan arit (dan penonton bertepuk tangan). Kuda lumping
                 juga dimainkan tak hanya aksi memakan pecahan kaca dan batok
                 kelapa, tapi juga menelan bendera Amerika serta piringan hitam rock
                 and roll yang mesti dimusnahkan, ditelan bulat-bulat.
                    Keberhasilannya membangun Partai begitu pesat hanya dalam
                 dua tahun terakhir membuat orang-orang Partai di ibukota menaruh
                 per hatian pada Kamerad Kliwon. Ada terdengar desas-desus bahwa
                 ia diminta untuk masuk menjadi anggota polit biro dan desas-desus
                 yang lain ia adalah calon kuat untuk masuk menjadi anggota Komite
                 Sentral Partai Komunis Indonesia. Karier politiknya tampak cemerlang
                 meskipun ia bukannya tanpa kelemahan. Satu-satunya kelemahan yang
                 disebut-sebut orang adalah bahwa ia tak mem pu bli kasikan tulisan apa
                 pun yang bisa membuatnya dikenal banyak orang meskipun siapa pun
                 yang mengenalnya tahu penguasaan teori dan praksis Marxismenya
                 tak perlu diragukan, terutama di tahun-tahun terakhir. Tapi jelas mes-
                 kipun tawaran-tawaran itu benar, termasuk satu tawaran gila yang
                 akan membuatnya menjadi anggota Komintern, Kamerad Kliwon
                 tam paknya menolak itu semua dalam satu sikap pembangkangan yang
                 tak terpahami. Ia berjuang bukan untuk karier politik yang cemerlang,
                 katanya, ia berjuang untuk membuat komunisme tumbuh di muka bumi
                 Halimunda, dan ka rena itu ia tak berharap meninggalkan kota tersebut.

                                             301





        Cantik.indd   301                                                  1/19/12   2:33 PM
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313