Page 93 - Cantik Itu Luka by Eka Kurniawan
P. 93
kesia-siaan. Malam itu Dewi Ayu mendengar dari kamar-kamar mereka,
jeritan-jeritan histeris, perkelahian yang masih berlanjut, beberapa
bahkan berhasil meloloskan diri dari kamar dalam keadaan telanjang
sebelum tentara-tentara berhasil menangkap dan melemparkannya
kem bali ke atas tempat tidur. Mereka melolong selama persetubuhan
yang mengerikan itu, dan ia bahkan mendengar Helena meneriakkan
beberapa baris Mazmur sementara seorang lelaki Jepang membobol ke-
maluannya. Di beranda, pada saat yang sama ia mendengar orang-orang
Jepang tertawa mendengar semua kegaduhan tersebut.
Hanya Dewi Ayu yang tak mengeluarkan kegaduhan apa pun. Ia
mem peroleh seorang perwira Jepang tinggi besar, cenderung gempal
serupa pegulat sumo, dengan samurai di pinggangnya. Dewi Ayu berba-
ring di atas tempat tidur, menatap langit-langit, tak menoleh apalagi
tersenyum. Ia tampaknya lebih banyak mendengarkan suara-suara
gaduh di luar kamarnya daripada memperhatikan apa yang ada di dalam
kamar itu. Ia berbaring seperti sebongkah mayat yang siap dikubur. Bah-
kan ketika perwira Jepang itu berteriak agar ia membuka pakaiannya,
ia tetap diam saja, seolah ia bahkan tak bernapas.
Dengan jengkel orang Jepang itu mengeluarkan samurai dan meng-
a cungkannya, hingga ujungnya menempel di pipi Dewi Ayu dan meng-
ulang kembali perintahnya. Tapi Dewi Ayu bergeming, tetap begitu mes-
kipun ujung samurai kemudian menggoreskan luka di wajah. Matanya
masih menatap langit-langit dan telinganya berada jauh di luar kamar.
Dengan jengkel si Jepang melemparkan samurai, dan menampar wajah
Dewi Ayu dua kali, yang hanya meninggalkan memar merah serta tubuh
yang bergoyang sejenak, namun setelahnya ia kembali pada sikap tak
peduli yang men jeng kelkan itu.
Menyerah pada nasib buruknya, si tentara gempal akhirnya men-
cabik-cabik pakaian perempuan di depannya, melemparkannya ke
lan tai, kini perempuan itu telanjang. Ia merenggangkan kedua kaki
perem puan itu hingga mengangkang, dan begitu pula kedua tangannya.
Sete lah memandangi bongkahan daging yang tetap diam tersebut, ia
segera menelanjangi dirinya sendiri, dan melompat ke atas tempat tidur,
berbaring telungkup di atas tubuh Dewi Ayu, menyerangnya. Bahkan
selama persetubuhan yang dingin itu Dewi Ayu tetap pada posisinya
86
Cantik.indd 86 1/19/12 2:33 PM