Page 13 - Sinar Tani Edisi 4112
P. 13

HOR TI                                                 Edisi 26 November - 2 Desember 2025  |  No. 4112 Tahun LVI                      13


         Penantian Panjang






          Anggur Lokal










          Di tengah meningkatnya minat masyarakat
          terhadap anggur lokal, Indonesia justru berada
          di persimpangan jalan yang menentukan masa
          depan industri ini. Anggur lokal harus menunggu
          penantian panjang menjadi tuan rumah di negeri
          sendiri.


                    aut muka Tosan Aji,       menggunakan      pohon     indukan
                    Ketua Umum Asosiasi       kategori  Rumpun­ Induk­ Populasi­
                    Penggiat Anggur Indo-     (RIP)  yang­ telah­ mencapai­ usia­
                    nesia  (ASPAI)  nampak    tertentu.                            membuat proses lebih panjang,        terutama yang dijual lewat media
                    keseriusannya      saat      Sementara itu, pohon indukan      langkah ini dianggap penting untuk   sosial.
       Rmem per bincangkan                    yang  tersedia  saat  ini  sebagian   memastikan legalitas varietas benar-   Ketiadaan sertifikasi  membuat
         persoalan anggur dalam negeri.       besar masih merupakan kategori       benar kuat.                          konsumen       tidak    terlindungi.
         Para penggiat anggur menurutnya,     PIT (Pohon Induk Tunggal), meski        Keterlambatan       pendaftaran   Konsumen        pun       kesulitan
         sudah sangat serius berusaha agar    sudah ditanam sejak 2016. “Pohon     varietas menurutnya juga berimbas    mendapatkan jaminan mutu benih
         anggur lokal bisa berkembang baik    kategori RIP baru akan mencapai      langsung pada ketersediaan benih     unggul. Bagi petani anggur pemula
         dan  bisa menjadi tuan rumah  di     usia yang dipersyaratkan pada tahun   bersertifikat. Hingga kini, belum   juga berisiko tertipu bibit abal-abal
         negeri sendiri.                      2026. Kondisi inilah yang membuat    ada benih anggur bersertifikat yang   yang tidak sesuai deskripsi.  “Kalau
            Sayangnya,   dukungan    peme-    pendaftaran ketiga varietas harus    beredar di masyarakat. Padahal       varietasnya tidak segera dilepas,
         rintah masih minim. Upaya meng-      diundur,” ujarnya.                   dengan hadirnya benih bersertifikat,   semua ekosistem anggur lokal ikut
         hadirkan   varietas  anggur  lokal      Menurut Kang Ocan, penundaan      geliat   menanam      anggur    di   tertahan. Dari petani sampai pasar,
         bersertifikat berjalan tidak secepat   ini  bukan   karena   kurangnya    masyarakat akan semakin cepat.       semuanya    tidak  bisa   bergerak
         yang diharapkan. Dari 11 Varietas    kesiapan  para  penggiat  anggur,                                         maksimal,” tambahnya
         yang akan di daftarkan, tiga varietas   melainkan murni faktor regulasi.     Ketersediaan Benih Unggul            Ocan menganggap, sertifikasi
         unggulan Caramina Jabaragritek,      Padahal penggiat anggur sudah           Terhambat                         itu bukan hanya simbol legalitas.
         Dayang      Sumbi     Jabaragritek,  menyiapkan berbagai persyaratan         Salah   satu   dampak    paling   Itu fondasi untuk menjamin mutu,
         dan    Parahyangan    Jabaragritek   yang pemerintah minta. “Kami sudah   besar dari tertundanya sertifikasi   melindungi    petani,  melindungi
         sebenarnya sudah siap memasuki       siap jauh-jauh hari. Varietasnya ada,   adalah tidak adanya benih anggur   konsumen, dan memastikan hasil
         tahap pelepasan varietas.            kebunnya ada, datanya lengkap.       bersertifikat di pasaran. Padahal,   panen sesuai harapan. “Tanpa itu,
            Meski dokumen dan persiapan       Tapi aturan usia pohon RIP tidak bisa   banyak pemerintah daerah sudah    kita berjalan dalam ketidakpastian.”
         teknis   sudah    diajukan   sejak   ditawar. Jadi kami harus menunggu    menyiapkan     program    bantuan    ujarnya.
         pertengahan     2025,   prosesnya    sampai 2026 agar pengajuannya sah    budidaya   anggur   melalui   dana      Padahal dari sisi pasar, anggur
         tersendat lantaran kendala pada      menurut aturan,” keluhnya.           aspirasi.   “Banyak    pemerintah    lokal mulai menunjukkan daya tarik
         syarat  usia  pohon.   Pemerintah       Rencananya, pengajuan ulang       daerah telah menyiapkan program      kuat.  Banyak  pengepul,  pedagang
         kata Ocan, sapaan akrab Tozan        dilakukan setelah panen Januari 2026,   bantuan  untuk  pengembangan      besar, hingga pasar modern sudah
         Aji, mewajibkan bahwa varietas       saat pohon RIP sudah memenuhi        budidaya  anggur,  namun  tersendat   menyatakan minat terhadap anggur
         yang akan dilepas harus diuji        standar usia yang ditetapkan. Meski   karena tidak adanya benih resmi,”   lokal, asalkan berasal dari benih
                                                                                   ungkapnya.                           bersertifikat. Dengan produktivitas
                                                                                      Penundaan      sertifikasi  juga  mencapai 15–20 kg per pohon di
                                                                                   menghambat upaya nasional untuk      panen kedua dan seterusnya, varietas
                                                                                   menekan impor anggur. Indonesia      lokal  sebenarnya  memiliki  potensi
                                                                                   masih mengimpor lebih dari 100       besar menyaingi anggur impor.
                                                                                   ribu ton anggur per tahun. Angka        “Begitu sertifikasi keluar, petani
                                                                                   tersebut  menjadikan anggur salah    bisa  memperluas    kebun,   pasar
                                                                                   satu komoditas impor buah terbesar.  bisa menyerap dengan percaya
                                                                                      Padahal ia mengakui, pemerintah   diri, dan program pemerintah bisa
                                                                                   meminta    ASPAI   bisa  menekan     berjalan. Satu sertifikat itu efeknya
                                                                                   impor anggur 20% pada 2030.          bisa dirasakan seluruh industri,”
                                                                                   Namun target ini dinilai sulit dicapai   kata Ocan. Karena itu, percepatan
                                                                                   tanpa ketersediaan varietas lokal    sertifikasi  varietas  anggur  lokal
                                                                                   bersertifikat yang bisa dibudidayakan   menjadi kebutuhan yang mendesak.
                                                                                   secara luas dan legal. “Bagaimana    Bukan hanya untuk kepentingan
                                                                                   mungkin target itu tercapai kalau    petani, tetapi juga untuk kemandirian
                                                                                   benih   resmi   saja  belum   ada?   hortikultura nasional.
                                                                                   Sertifikasi varietas ini bukan hanya    Semakin cepat varietas ini dilepas,
                                                                                   kebutuhan petani, tapi kebutuhan     semakin    cepat  pula   Indonesia
                                                                                   nasional,” tegasnya.                 bergerak menuju industri anggur
                                                                                      Tanpa     benih     bersertifikat,  yang mandiri, tertata, dan terlindungi.
                                                                                   menurutnya,      program-program     Jika proses ini kembali tertunda,
                                                                                   tersebut tidak dapat berjalan sesuai   Indonesia bukan hanya kehilangan
                                                                                   standar, dan petani tidak mempunyai   waktu,  tetapi  juga  momentum
                                                                                   akses  pada  bibit  yang  terjamin.  Di   besar untuk  membangun industri
                                                                                   sisi lain yang membuat miris adalah   anggur lokal yang selama ini dinanti
                                                                                   pasar bibit yang kian ramai justru   masyarakat dan pelaku usaha.
                                                                                   dipenuhi benih tidak jelas asal-usul,                       Herman/Yul
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18