Page 11 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 11
BAB III PILAR-PILAR BELAJAR
MENURUT UNESCO
A. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat merinci 4 pilar belajar menurut Unesco
2. Mahasiswa dapat menjelaskan makna masing-masing pilar belajar menurut Unesco
B. Uraian Materi
Salah satu indikator kualitas suatu bangsa adalah tingkat kemajuan pendidikannya.
Pendidikan merupakan alat utama untuk memelihara suatu bentuk pembangunan manusia yang
lebih serasi, dalam upaya mengurangi kemiskinan, pengasingan, kebodohan, penindasan dan
peperangan. Jacques Delors menyajikan tulisannya dalam konteks dunia yang akan memasuki
abad XXI. Dalam abad XXI, pendidikan merupakan sesuatu yang berharga, yang dapat
memainkan peranan fundamental dalam pembangunan pribadi dan sosial. Oleh sebab itu, PBB
melalui lembaga UNESCO atau United Nations Educational Scientific and Cultural
Organization mencanangkan empat pilar pendidikan, yaitu: Learning to know, Learning to do,
Learning to live together, dan Learning to be. Adapun keempat pilar menurut UNESCO
tersebut dapat dijelaskan satu per satu sebagai berikut.
1. Belajar Mengetahui (Learning to Know)
Belajar untuk mengetahui dimaksudkan sebagai upaya untuk menguasai berbagai
informasi. Termasuk dalam hal ini menguasai kemampuan untuk menyeleksi berbagai
imformasi, mana yang harus dikuasai dan mama yang harus dihindari. Memperhatikan
perubahan-perubahan cepat yang diakibatkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan sehingga
pengetahuan bermacam-macam dan terus-menerus berubah, maka penting bagi pendidik untuk
lebih memahami apa itu berpikir dan perbedaan dari empat proses berpikir kompleks. Sehingga
pendidik bisa menentukan tujuan pembelajaran dengan tepat. Dalam belajar mengetahui
tekanan hendaknya diberikan pada upaya memadukan pengetahuan umum yang cukup luas
dengan kesempatan untuk mempelajari sejumlah kecil cabang ilmu secara mendalam. Dengan
demikian, baik spesialisasi maupun pengetahuan umum, perlu didorong selama proses
pendidikan seseorang. Suatu pendidikan umum memungkinkan seseorang berhubungan
dengan bahasa-bahasa dan bidang-bidang pengetahuan lain.
Belajar mengetahui memerlukan syarat belajar untuk belajar. Kekuatan konsentrasi
atau pemusatan perhatian, ingatan dan pikiran menjadi salah satu syarat untuk belajar
mengetahui. Belajar berkonsentrasi dapat menggunakan berbagai bentuk kegiatan
pembelajaran untuk berbagai jenis situasi. Bentuk kegiatannya bisa dalam bentuk permainan,
pelatihan, pekerjaan ilmiah, dan sebagainya yang memunculkan rasa keingintahuan seseorang
untuk memulai menumbuhkan minat belajar peserta didik. Konsentrasi yang baik tentu akan
memberikan kemudahan dalam mengingat dan memahaminya. Jadi ingatan juga bagian yang
penting dalam belajar, para ahli bersepakat bahwa ingatan harus dilatih sejak masih anak-anak.
7