Page 32 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 32

Vygotsky anak-anak akan belajar dengan optimal manakala ia terlibat langsung dalam suatu
               aktivitas-aktivitas bermakna dengan orang yang lebih pandai atau orang yang lebih dewasa.
               Dengan berinteraksi dengan orang yang lebih pandai anak akan memperbaiki pemahamannya
               termasuk memperbaiki pemahamannya tentang orang lain. Dalam pembelajaran peserta didik
               mempelajari  materi  pelajaran  dengan  tingkat  kesulitan  yang  lebih  tinggi  dari  kemampuan
               aktualnya akan tetapi masih terjangkau oleh kemampuan potensialnya dengan bimbingan orang
               yang lebih pintar atau orang yang lebih dewasa. Konsep ini dikenal dengan sebutan zone of
               proximal developmen (ZPD), yang dapat diartikan sebagai jarak antara kemampuan aktual
               dengan kemampuan yang mungkin dicapai berdasarkan bimbingan orang dewasa.

               Menurut  Eggen  dan  Kauchak  (dalam  Gading,  2017)  penerapan  ZPD  dalam  pembelajaran
               mencakup 3 kegiatan yaitu: (1) pengukuran, (2) pemilihan aktivitas belajar, dan (3) pemberian
               dukungan. Pengukuran ZPD dilakukan dengan mengukur kemampuan siswa dalam memahami
               masalah yang realistik. Hal-hal yang diukur meliputi pengetahuan, minat, kemampuan berpikir,
               dan kemampuan menoleransi ambiguitas yang dimiliki peserta didik.
               Pemilihan aktivitas menunjuk kepada pemilihan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan
               anak. Tugas yang terlalu mudah tidak akan menantang, sementara tugas yang terlalu sulit akan
               menyebabkan  anak  frustrasi.  Selain  memilih  tugas,  guru  juga  harus  menentukan  cara
               penyampaian tugas kepada peserta didik sehingga peserta didik memiliki pemahaman umum
               yang  sama  tentang  tugas  yang  diberikan.  Pemahaman  yang  sama  sangat  penting  karena
               merupakan  titik  awal  bagi  perkembangan  melalui  pemecahan  masalah  bersama.  Untuk
               mencapai pemahaman bersama dapat dilakukan melalui dua cara yaitu pemberian tugas dalam
               konteks yang bermakna, dan melakukan dialog yang membantu siswa menganalisis masalah
               yang mereka hadapi.

               Pemberian  dukungan,  maksudnya  memfasilitasi  peserta  didik  sehingga  mereka  mencapai
               pemahaman yang lebih baik. Pemberian dukungan diterapkan dengan konsep scaffolding yaitu
               pemberian dukungan yang secara perlahan dikurangi sampai pada suatu saat anak mampu
               belajar mandiri. Scaffolding dapat dilakukan dengan memberikan contoh (model), memberikan
               pertanyaan-pertanyaan yang menggiring adaptasi bahan pelajaran, atau dengan memberikan
               dorongan dan isyarat.

               Implikasi teori belajar konstruktivistik dalam pembelajaran adalah bahwa: (1) pengetahuan
               tidak boleh didapat secara pasif, melainkan secara aktif, (2) fungsi kognisi bersifat adaptif dan
               membantu mengorganisasikan pengalaman nyata yang dimiliki anak, (3) pengalaman belajar
               yang lalu dari seseorang akan memengaruhi terjadinya proses belajar.
               C. Bahan Diskusi
                   1.  Telusuri teori-teori belajar Behavioristik yang dimekukakan oleh para pakar teori
                      belajar Behavioristik

                   2.  Gambarkan proses terjadinya perubahan struktur kognitif yang merupakan inti belajar
                      menurut Piaget!

                   3.  Apa yang harus dilakukan guru agar informasi yang masuk ke memori  peserta didik
                      secara optimal masuk ke long-term memory?
                   4.  Kemukakan keunggulan belajar melalui meniru atau modeling!


                                                           28
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37