Page 27 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 27
BAB VI TEORI-TEORI BELAJAR 1
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Kognitif dan Konstruktivis
A. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pandangan teori belajar Behaviristik terhadap proses
belajar
2. Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep-konsep Belajar menurut Teori Belajar Classical
Conditioning dari Pavlov
3. Mahasiswa dapat menjelaskan Hukum-hukum Belajar menurut Teori Belajar Trial and
Error dari Thorndike
4. Mahasiswa dapat menjelaskan terjadinya proses belajar menurut teori belajar operant
conditioning dari Skinner
5. Mahasiswa dapat menjelaskan keunggulan dan kelemahan Teori Belajar Behavioristik
6. Mahasiswa dapat menjelaskan pandangan teori belajar Kognitif dan Konstruktivis
terhadap belajar
7. Dapat menjelaskan terjadinya proses belajar menurut Teori Belajar Kognitif dari Piaget
8. Dapat menjelaskan terjadinya proses belajar menurut teori belajar Konstruktivist dari
Vygotsky
B. Uraian Materi
1. Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar Behavioristik sering juga disebut sebagai teori belajar stimulus-respons, karena
para tokoh teori belajar Behavioristik melihat adanya hubungan sebab akibat antara stimulus
tertentu dan respons tertentu (Hitiveuw, 2009). Secara umum penganut teori belajar
Behavioristik memandang perilaku (respons) seseorang terjadi diakibatkan oleh stimulus yang
datangnya dari luar diri orang bersangkutan atau dari lingkungan (environment). Karena
perilaku terjadi sebagai akibat stimulus, maka untuk mengubah perilaku dapat dilakukan
dengan melakukan rekayasa stimulus. Sebagai contoh, ketika seorang guru menunjukkan
bunga kepada seorang peserta didik, guru dapat mengubah posisi bunga dari sebelah kiri
peserta didik ke sebelah kanan peserta didik untuk membuat pandangan mata peserta didik
bergerak dari arah kiri menjadi ke arah kanan. Contoh lain, sejumlah penonton pertandingan
tenis lapangan akan terus menggerakkan mata dan kepalanya ke arah kiri dan ke arah kanan
lapangan tenis mengikuti gerak bola yang terus dipukul oleh para pemain.
Menurut teori belajar Behavioristik, belajar atau perubahan perilaku harus dilakukan dengan
terlebih dahulu mereduksi perilaku menjadi unsur-unsur terkecil (spesicific), terukur
(measurable), dan dapat diamati (observable). Sebagai contoh, bila seorang guru ingin
mengubah perilaku anak dari malas belajar menjadi rajin belajar. Guru itu terlebih dahulu harus
23