Page 24 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 24

Namun terlepas dari kepopulerannya, minat juga sama dengan kecerdasan dan motivasi
                     yaitu memberi pengaruh terhadap kegiatan belajar peserta didik, di mana peserta didik
                     tidak akan bersemangat belajar jika tidak memiliki minat yang tinggi mengikuti proses
                     pembelajaran. Oleh karena itu, dalam konteks pembelajaran di kelas, seorang guru harus
                     mampu membangkitkan minat peserta didik agar tertarik terhadap materi pelajaran yang
                     akan diberikan.

                     Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar peserta didik, di
                     antaranya:  (1)  membuat  materi  yang  akan  diajarkan  dalam  format  yang  semenarik
                     mungkin dan tidak membosankan, (2) membebaskan siswa untuk mengeksplorasi apa
                     yang mereka pelajari, (3) melibatkan seluruh domain belajar yang dimiliki oleh peserta
                     didik  (ranah  kognitif,  ranah  afektif,  dan  ranah  psikomotorik)  sehingga  peserta  didik
                     menjadi aktif, (4) guru harus memiliki performance yang menarik saat mengajar, (5)
                     pemilihan program studi yang sesuai dengan minat peserta didik.
                      d.  Motivasi

                     Motivasi  merupakan  daya  pembangkit  yang  muncul  dalam  diri  peserta  didik  secara
                     menyeluruh yang menimbulkan optimalisasi kegiatan belajar, sehingga dapat menjamin
                     tercapainya  kelancaran  kegiatan  belajar.  Motivasi  merupakan  salah  satu  faktor  yang
                     memengaruhi efektivitas kegiatan belajar peserta didik. Motivasilah yang mendorong
                     peserta didik ingin melakukan kegiatan belajar.

                     Para pakar psikologi mengartikan motivasi sebagai suatu proses di dalam diri individu
                     yang aktif, memberikan dorongan, memberikan arahan, dan menjaga perilaku setiap saat
                     (Slavin, 1994).
                     Ditinjau  dari  sumbernya  motivasi  dapat  dibagi  menjadi  dua  bagian,  yaitu  motivasi
                     intrinsik  dan  motivasi  ekstrinsik.  Motivasi  intrinsik  merupakan  semua  faktor  yang
                     bersumber dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu.
                     Seperti seorang peserta didik yang gemar menari, maka ia tidak perlu diperintah dan
                     dipaksa untuk mengikuti kursus menari, karena menari tidak hanya menjadi hobinya,
                     namun juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses pembelajaran, motivasi intrinsik
                     memiliki pengaruh yang baik terhadap perkembangan peserta didik, karena motivasi
                     intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar diri peserta didik.

                     Arden N. Frandsen menyampaikan beberapa hal yang termasuk dalam motivasi intrinsik
                     untuk belajar, antara lain (Hayinah, 1992):

                      (1) Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
                      (2) Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju.

                      (3) Adanya keinginan untuk mencapai hasil belajar yang baik sehingga mendapat
                         dukungan dari orang tua, saudara, guru, atau teman- teman sejawat lainnya.

                      (4) Adanya kebutuhan untuk menguasai pengetahuan yang berguna bagi dirinya.

                      Motivasi ekstrinsik merupakan faktor yang muncul dari luar diri individu, namun juga
                      memberi  pengaruh  terhadap  motivasi  peserta  didik  untuk  belajar.  Adapun  beberapa



                                                           20
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29