Page 22 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 22

2.  Faktor Psikologis

                       Faktor psikologis merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan
               peserta didik yang memengaruhi hasil belajarnya. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
               minat, motivasi, bakat, perhatian, inteligensi, daya nalar dan kognitif peserta didik.  Selain
               Munadi, pakar lainnya yaitu Sunarto (2009) juga mengungkapkan adanya faktor internal yang
               memengaruhi hasil belajar peserta didik, di antaranya sebagai berikut.
                      a.  Kecerdasan

                     Kecerdasan merupakan kemampuan berani menunjukkan aksi dalam rangka memperoleh
               tujuan yang diinginkan melalui suatu pemikiran yang masuk akal atau rasional, sehingga dapat
               berelasi  dengan  lingkungan  di  sekitarnya  secara  baik.  Secara  umum  kecerdasan  diartikan
               sebagai kemampuan psikofisik dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
               lingkungan melalui cara yang tepat. Kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak
               saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang
               paling  penting  dalam  proses  belajar  peserta  didik,  karena  menentukan  kualitas  belajarnya.
               Semakin tinggi kecerdasan seorang individu, maka semakin besar peluang individu tersebut
               meraih kesuksesan dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kecerdasan individu,
               maka  semakin  sulit  individu  tersebut  mencapai  kesuksesan  belajar.  Oleh  karena itu,  perlu
               bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan bahkan teman sejawat. Sebagai
               faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan
               pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru profesional, sehingga
               mereka dapat memahami tingkat kecerdasannya.

                     Para  ahli  membagi  tingkatan  IQ  menjadi  bermacam-macam  tingkatan,  salah  satunya
               adalah  penggolongan  tingkat  IQ  berdasarkan  tes  Stanford-Biner  yang  telah  direvisi  oleh
               Terman dan Merill sebagai berikut (Fudyartanto, 2002).
                                 Tabel 5.1 Distribusi Kecerdasan IQ menurut Stanford Revision

                                   Tingkat kecerdasan (IQ)              Klasifikasi
                                         140 – 169                    Amat superior
                                         120 – 139                       Superior
                                         110 – 119                    Rata-rata tinggi
                                         90  -   109                     Rata-rata
                                         80 – 89                     Rata-rata rendah
                                         70 – 79                    Batas lemah mental
                                         20 - 69                      Lemah mental


                       Berdasarkan tabel 5.1 tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan
               manusia, di antaranya:

                      ·  Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) berada pada rentangan antara
                         IQ 140—IQ 169;

                      ·  Kelompok kecerdasan superior berada pada rentangan antara IQ 120—IQ 139;




                                                           18
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27