Page 29 - E-MODUL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
P. 29
Relatif berbeda dengan teori belajar Behavioristik, teori belajar Kognitif dengan tokoh Jean
Piaget, memandang perilaku tidak ditentukan oleh stimulus lingkungan akan tetapi tanggapan
seseorang terhadap stimulus lingkungan itu. Untuk memberi contoh yang konkret dan mudah
dipahami oleh mahasiswa, bahwa yang menentukan perilaku seseorang bukan stimulus
lingkungan, melainkan pandangan seseorang terhadap stimulus itu, ada contoh seperti ini.
Seorang mahasiswa dipanggil oleh dosen ke depan kelas. Kemudian ia diminta berdiri
menghadap teman- temannya. Setelah itu diminta bergeser ke kiri dan ke kanan beberapa
langkah. Dilanjutkan dengan meminta mundur atau maju beberapa langkah. Semua itu
dilakukan dengan baik oleh mahasiswa tanpa banyak berpikir. Ketika ditanya oleh dosen, apa
atau siapa yang menyebabkan mahasiswa itu maju ke depan kelas, lalu melakukan perintah
yang diberikan dosen? Semua mahasiswa menjawab “dosen”. Pertanyaan dilanjutkan, “jadi
benar perilaku disebabkan oleh stimulus lingkungan?” hampir semua mahasiswa menjawab
“benar”. Mahasiswa yang dipanggil ke depan kelas itu masih berdiri di depan teman-temannya.
Lalu diminta oleh dosen untuk telanjang. Mahasiswa itu dan juga teman-temannya tertawa dan
mahasiswa yang di depan kelas sama sekali tidak melakukan apa yang diminta oleh dosen
untuk dilakukan, yaitu telanjang. Di situ mahasiswa mulai menyadari bahwa perilaku tidak
ditentukan oleh stimulus lingkungan akan tetapi pandangan atau penilaian seseorang terhadap
stimulus lingkungan. Jika benar perilaku ditentukan oleh stimulus lingkungan, semestinya
mahasiswa yang dipanggil ke depan kelas melakukan apa saja yang diminta untuk dilakukan
oleh dosen. Akan tetapi karena perilaku sesungguhnya ditentukan oleh cara pandang seseorang
terhadap stimulus lingkungan, maka sebagian perintah dosen tadi dilakukan oleh mahasiswa
dan sebagian lagi tidak dilakukan. Ketika mahasiswa dipanggil ke depan kelas, lalu diminta
berdiri menghadap teman-temannya, kemudian diminta bergeser ke kiri dan ke kanan,
dilanjutkan dengan mundur dan maju beberapa langkah, mahasiswa itu berpikir, perintah ini
harus saya lakukan, karena perintah ini mudah saja melakukannya, jika perintah itu tidak
dilakukan, dosen itu bisa marah, dan saya tidak diluluskan. Jadi sesungguhnya bukan perintah
dosen itu yang menyebabkan mahasiswa mau melakukan apa yang diminta dosen, akan tetapi
keputusan mahasiswa itu sendiri setelah mempertimbangkan berbagai hal. Sementara ketika
mahasiswa diminta untuk telanjang, mahasiswa itu berpikir, perintah ini perintah gila, tidak
mungkin saya lakukan, kalaupun saya tidak melakukan pasti dosen itu tidak marah, karena
dosen itu pasti maklum, masak perintah untuk telanjang harus diikuti, justru kalau diikuti dosen
itu bisa marah. Jadi dengan demikian, semua perilaku sesungguhnya merupakan keputusan
individu bersangkutan untuk melakukan atau tidak, stimulus lingkungan hanyalah peristiwa
netral yang tidak mengharuskan seseorang untuk merespons dengan cara tertentu.
Keputusan untuk merepons sepenuhnya menjadi keputusan individu bersangkutan. Itulah
sebabnya teori belajar kognitif menggambarkan terjadinya perilaku dengan teori ABC sebagai
berikut.
25