Page 30 - E-Modul Pengembangan Pembelajaran PPKn SD_Neat
P. 30
siswa diminta untuk mengamati secara seksama hasil kerja kelompok peserta
didiknya dan memberikan komentar berdasarkan hasil pengamatan yang mereka
lakukan. Tahap implementasi, yaitu proses mensosialisasikan dan
mendiseminasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam proses
pembelajaran. Pada fase ini peserta didik menyampaikan apa yang menjadi hasil
kerja kelompoknya di depan kelas. Selain itu, tiga karya terbaik dipajang di papan
mading sekolah (diibadahkan pada orang lain) sehingga memberikan penguatan
belajar kepada peserta didik yang memberikan rasa menyenangkan, merasa
dihargai, dan memotivasi belajar peserta didik. Tahap refleksi, yaitu
merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dan menyimpulkan hasil belajar
yang telah dicapai. Proses refleksi yang dilakukan dengan hatinurani akan
membantu peserta didik merasakan secara jujur, apakah apa yang telah
dipelajari bermanfaat bagi diri dan orang lain, apakah proses yang dilalui
menyenangkan dan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan (Suastika, 2013).
d. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement
Division (STAD).
STAD merupakan salah satu model pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif
yang paling sederhana, dan merupakan pendekatan yang paling cocok untuk guru yang
mulai menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas. Guru yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini mengacu pada belajar
kelompok peserta didik, menyampaikan informasi akademik baru kepada para peserta
didik. Peserta didik dalam satu kelas dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang. Tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis
kelamin, ras, etnis, maupun kemampuannya (Trianto, 2007). Model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, dua orang atau lebih individu saling tergantung sama lain untuk
meraih satu penghargaan bersama. Unsur-unsur pembelajaran kooperatif tipe STAD
yaitu peserta didik dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup
sepenanggungan bersama, peserta didik harus bertanggung jawab atas segala sesuatu
dalam kelompoknya, dan peserta didik akan diminta mempertanggung jawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok.
Menurut Slavin (1995), ciri-ciri pembelajaran model kooperatif tipe STAD adalah
sebagai berikut : (1) peserta didik belajar dalam kelompok-kelompok kecil; (2) peserta
didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4-5 orang
yang merupakan campuran tinggkat kemampuan, jenis kelamin, dan ras/suku. Dengan
adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotivasi untuk saling
membantu untuk menguasai materi sehingga akan tumbuh suatu kesadaran pada diri
siswa bahwa belajar secara kooperatif cukup menyenangkan, (3) memperhatikan skor
awal. Skor awal adalah skor kuis yang diperoleh peserta didik dalam pembelajaran
sebelumnya. Skor awal ini sangat berguna untuk mengetahui perkembangan siswa
secar individual. Tujuan dari pada skor awal adalah untuk mengetahui apakah skor
peserta didik pada tes berikutnya mengalami peninggkatan atau penurunan, (4) kuis.
Kuis dimaksudkan untuk mengetahui tingakat penguasaan pengetahuan secara
individual. Dalam mengerjakan kuis peserta didik bekerja sendiri sehingga peserta didik
sebagai individu akan bertanggung jawab untuk memahami materi pelajaran, (5) skor
kemajuan individu. Skor kemajuan individu digunakan untuk mengetahui kemajuan
peserta didik secara individu. Skor kemajuan diperoleh dengan membandingkan skor
27