Page 43 - E-Modul Pengembangan Pembelajaran PPKn SD_Neat
P. 43
Tahap validasi merupakan proses untuk menggunakan media
pembelajaran yang telah dibuat dalam pembelajaran PPKn di kelas. Pada tahap
ini peserta didik akan memperhatikan secara seksama media pembelajaran yang
dibuat oleh guru dan memberikan berbagai macam respon. Ada respon peserta
didik yang apresiatif, ada respon yang aktif, ada respon yang negatif, ada respon
yang apatis dan berbagai respon lainnya. Respon peserta didik inilah yang
menjadi validasi atas media pembelajaran yang dikembangkan. Bila sebagian
besar peserta didik memberikan respon yang positif dan antosias untuk terlibat
dalam proses pembelajaran, dapat dikatakan media pebelajaran yang
dikembangkan memiliki validitas yang tinggi. Demikian juga sebaliknya, jika
peserta didik memberikan respon yang negatif dan tidak termotivasi terlibat
dalam proses pembelajaran, maka media pembelajaran yang dikembangkan
perlu disesuaikan. Pada proses penggunaan media pembelajaran peserta didik
mesti dilibatkan dalam proses penyiapan, pemasangan/penayangan dan proses
merapikan media pembelajaran. Bahkan peserta didik bisa diberikan
kesempatan untuk memberikan komentar bertalian dengan media pembelajaran
yang digunakan. Sehingga peserta didik terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi proses pembelajaran yang dilakukan.
Tahap evaluasi, yatu proses untuk menentukan keberhasilan media
pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pada keterampilan peserta didik.
Indikator utama keberhasilan media pembelajaran adalah keterampilan yang
dimiliki oleh peserta didik setelah proses pembelajaran dilangsungkan. Sehebat-
hebatnya media pembelajaran adalah media pembelajaran yang mampu
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan optimal peserta didik.
Pada proses ini guru menggunakan model evaluasi pembelajaran untuk menilai
media pembelajaran yang telah dikembangkan. Jika sebagian besar peserta
didik memiliki keterampilan yang memadai sesuai dengan tujuan pembelajaran,
dapat dikatakan media pembelajaran yang dikembangkan efektif. Demikian juga
sebaliknya, jika sebagian besar kemampuan peserta didik dibawah standar yang
telah ditentukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan, dapat
dikatakan media pembelajaran yang dikembangkan kurang efektif. Walapun
respon peserta didik positif pada media yang dikembangkan, jika sebagian besar
keterampilannya dibawah standar yang ditetapkan, media pembelajaran PPKn
tersebut dapat direvisi sebagaimana tahapan pengembangan media
pembelajaran di atas. Tiga kegiatan pengembangan media pembelajaran PPKn
Sekolah Dasar di atas dilakukan sebelum pembelajaran dilangsungkan dan dua
tahapan kegiatan terakhir dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Pengembangan media pembelajaran PPKn sekolah dasar sebagaimana
dipaparkan di atas dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu: (1) metode
pengembangan media pembelajaran secara individual, dan (2) metode
pengembangan media pembelajaran secara kelompok (kelompok kerja guru).
Media pembelajaran yang dikembangkan secara individual biasanya cenderung
lebih lemah, karena tidak mendapatkan masukan yang memadai dari asosiasi
profesi atau sejawat guru. Namun demikian guru sebagai pengembang media
pembelajaran memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang
media pembelajaran yang dikembangkan dan cara penggunaannya. Metode
pengembangan media pembelajaran individual akan sangat baik jika dibarengi
dengan kegiatan uji judges, focus group discussion dan seminar. Uji judges
40