Page 48 - E-Modul Pengembangan Pembelajaran PPKn SD_Neat
P. 48

b. Jenis-Jenis Sumber Belajar PPKn Sekolah Dasar

                         Sumber  belajar  yang  dijadikan  sebagai  dasar  pengembangan
                  keterampilan  berpikir  peserta  didik  dapat  dibedaka  berdasarkan  jenisnya,
                  berdasarkan  sistem  pembelajarannya.  Berdasarkan  jenisnya  sumber  belajar
                  dibedakan menjadi sumber belajar berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan
                  lingkungan.  Berdasarkan  bentuknya  terdapat  sumber  belajar  cetak,  sumber
                  belajar bukan cetak dan sumber belajaran kombinasi antara cetak dan bukan
                  cetak.  Sedangkan  ditinjau  dari  sistem  pembelajarannya  sumber belajar dapat
                  dibedakan  menjadi  sumber  belajar  pembelajaran  mandiri,  sumber  belajar
                  pembelajaran tata muka dan sumber belajar pembelajaran kombinasi (blanded
                  learning). Disisi lain ada juga yang membedakan sumber belajar berdasarkan
                  pada  sengaja  tidaknya  sumber  belajar  tersebut  dibuat.  Jika  sumber  belajar
                  tersebut  sengaja  dibuat  untuk  tujuan  pembelajaran  disebut  dengan  sumber
                  belajar yang dirancang, sedangkan sumber belajar yang tersedia disebut dengan
                  sumber belajar yang alami/tidak didesain/tersedia.
                         Menurut  Anitah  W,  dkk  (2014:  6.51)  sumber  belajar  dapat  dibedakan
                  menjadi  enam,  yaitu:  (1)  pesan  (massage),  (2)  orang  (people),  (3)  bahan
                  (materials),  (4)  alat  (tool  and  equipment),  (5)  teknik,  (technique),  dan  (6)
                  lingkungan  (setting).  Pesan  adalah  segala  bentuk  informasi  yang  akan
                  disampaikan  kepada  peserta  didik,  baik  berupa  ide,  fakta,  konsep,  teori,
                  generalisasi, nilai, norma, hukum dan lainnya. Pesan yang disampaikan kepada
                  peserta  didik  adalah  bertalian  dengan  materi  atau  pokok  bahasan.  Pada
                  pembelajaran  PPKn  pokok  bahasan  utama  menyakut  Pancasila,  Undang-
                  Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal
                  Ika  (Suastika,  2019).  Materi  inilah  yang  disampaikan  dalam  bentuk  pesan,
                  sehingga  dengan  mudah  dapat  dipahami  oleh  peserta  didik.  Sumber  belajar
                  berbentuk pesan ini biasanya disampiakan secara langsung oleh guru dengan
                  metode  ekspositori,  sehingga  semua  peserta  didik  mampu  menyimak  pesan
                  yang disampaikan. Sumber belajar dalam bentuk pesan dipahami oleh peserta
                  didik dengan cara mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.
                  Sumber  belajar  berupa  pesan  sering  mengalami  artikulasi  yang  menyimpang
                  atau sering juga disebut dengan miskonsepsi. Hal ini disebabkan karena pesan
                  yang  disampaikan  kepada  peserta  didik  tanpa  adanya  media  empirik  dapat
                  dipersepsi  decara  beragam  oleh  peserta  didik.  Untuk  menganggulangi
                  miskonsepsi, pesan mesti disampaikan secara detail, jelas dan lugas.
                         Orang sebagai sumber belajar dimaksudkan sebagai kemampuan yang
                  dimiliki oleh seseorang, sehingga dapat dijadikan sumber belajar. Keahlian atau
                  kemampuan yang dimiliki memungkinkan yang bersangkutan menjadi sumber
                  belajar. Pada praktek pembelajaran PPKn Sekolah Dasar misalnya, Kepala Desa
                  sebagai  tokoh  masyarakat  yang  memiliki  kemampuan  tentang  sistem
                  pemerintahan  desa,  dapat  menjadi  sumber  belajar  bertalian  dengan  Sistem
                  Pemerintahan Desa. Demikian juga dengan anggota Komisi Pemilihan Umum
                  Kabupaten,  dapat  menjadi  sumber  belajar  bertalian  dengan  pelaksanaan
                  pemilihan  umum  di  Indonesia.  Merealisasikan  hal  tersebut,  guru  dapat
                  mengundang Kepala Desa atau akhli lainnya untuk menjadi sumber belajar di
                  Sekolah atau melalui pemutaran rekaman/video yang kemudian dipertontonkan






                                                           45
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53