Page 53 - E-Modul Pengembangan Pembelajaran PPKn SD_Neat
P. 53
kegiatan ini mesti merinci secara sistematis tujuan-tujuan yang mesti dicapai
sumber belajar yang dikembangkan. Penentuan tujuan dapat dilakukan dari
analisis terhadap tujuan pembelajaran, materi pokok dan sub materi pokok
sumber belajar yang hendak dikembangkan. Berdasarkan analisis tersebut akan
mampu ditetepkan tujuan sumber belajar dikembangkan, kemampuan peserta
didik yang akan dikembangkan, cara penggunaan sumber belajar, efektivitas
sumber belajar dan strategi penggunaan sumber belajar yang dikembangkan.
Tahap berikutnya dalah menyeleksi topik atau pokok bahasan yang akan
dikembangkan sumber belajarnya. Pada tahap ini akan ditetapkan topik yang
akan dikembangkan sumber belajarnya, kedalaman dan keluasan materinya dan
bahan-bahan yang digunakan untuk menyusun sumber belajar. Proses seleksi
topik juga bertalian dengan relevansi antara sumber belajar yang dikembangkan
dengan topik yang telah dipilih. Setelah itu, barulah menyeleksi bentuk/format
sumber belajar yang akan dikembangkan. Berbagai macam bentuk sumber
belajar yang dapat dikembangkan seperti sumber belajar berbentuk cetak,
sumber belajar berbentuk noncetak dan sumber belajar campuran antara cetak
dengan noncetak. Penentuan bentuk ini dilakukan secara detail dengan
memperhitungkan bentuk, fungsi dan kegunaan serta hal-hal yang mesti termuat
dalam sumber belajar. Sumber belajar yang baik adalah sumber belajar yang
mampu memberikan pengalaman belajar yang bersifat komperhensif kepada
peserta didik. Bertalian dengan itu, maka bentuk sumber belajar mesti bersifat
menarik, padat dengan konten materi, menuntun peserta didik untuk
mengembangkan keterampilannya serta memberikan petunjuk yang jelas.
Tahap berikutnya adalah menyususn konten materi sumber belajar. Pada
proses ini yang perlu diperhatikan adalah struktur konten yang akan dimuat pada
sumber belajar, keluasan dan kedalaman materi sumber belajar yang akan
dikembangkan, cara pengurain sumber belajar yang dikembangkan, struktur
gambar, grafik, tabel dan pernak-pernik lainnya yang akan dimuat pada sumber
belajar. Penguraian konten juga perlu memperhatikan uraian yang bersifat
sepiral yaitu dari hal-hal yang kecil menuju hal-hal yang lebih luas dan dari hal-
hal yang berifat sederhana sampai pada hal-hal yang bersifat kompleks. Pada
proses ini penyusun sumber belajar mesti memahami dengan baik kontek yang
mesti dimuat pada sumber belajar dan bersifat tepat sasaran. Setelah struktur
konten materi telah diperhitungkan dengan baik, barulah melakukan proses
editing terhadap sumber belajar yang telah dikembangkan. Pada proses editing
ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah konten bahan ajar yang dikembangkan,
menganalisis struktur sumber belajar secara umum, penulisan sumber belajar
yang dikembangkan, ukuran tulisan, volume, dan estetika sumber belajar yang
dikembangkan. Jika ada aspek-aspek yang kurang relevan dengan hal-hal
tersebut, maka dilakukan perbaikan terhadap sumber belajar yang
dikembangkan.
Tahap berikutnya adalah melakukan testing/pengujian terhadap sumber
belajar yang dikembangkan. Proses pengujian sumber belajar dapat dilakukan
melalui uji akhli atau uji coba langsung kepada peserta didik dan guru sebagai
pengguna. Proses pengujian melalui akhli biasanya dilakukan terhadap konten
sumber belajar yang dikembangkan. Akhli yang dilibatkan pada proses pengujian
sumber belajar ini sehingga valid dan reliabel adalah akademisi dibidangnya dan
praktisi. Akademisi memahami secara mendalam bertalian dengan konten
50