Page 43 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 43

b.  Inkuiri
                                   Konsep  dasar  pembelajaran  berbasis  inkuiri  adalah  sebuah
                            model  dimana  peserta  didik  mengikuti  metode  dan  praktik,  yang
                            serupa     dengan      ilmuwan     professional,    untuk     membangun
                            pengetahuannya  secara  mandiri.  Inkuiri  dapat  didefinisikan  sebagai
                            sebuah  proses  menemukan  sesuatu  dengan  langkah  melakukan
                            orientasi terhadap masalah, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis
                            dengan  melakukan  eksperimen/pengamatan,  dan  pada  akhirnya
                            membuat  kesimpulan  (Pedaste  et  al.,  2015).  Muakhirin  (2014)
                            mendefinisikan  inkuiri  sebagai  sebuah  rangkaian  kegiatan  belajar
                            yang  melibatkan  kemampuan  siswa,  baik  itu  mencari,  menyelidiki
                            secara  sistematis,  kritis,  logis,  hingga  pada  akhirnya  menemukan
                            sebuah  kesimpulan.  Dengan  kata  lain  adalah  bahwa  pembelajaran
                            berbasis  inkuiri  adalah  sebuah  model  pembelajaran  yang  terdiri  dari
                            kegiatan       perumusan         masalah,       menyusun         hipotesis,
                            eksperimen/pengamatan,  dan  menarik  kesimpulan.  Hal  tersebut
                            bertujuan  agar  peserta  didik  membangun  sendiri  pengetahuannya,
                            dan berdampak positif pada memori siswa.
                                   Lebih  lanjut,  karakteristik  pembelajaran  inkuiri,  yaitu:  (1)
                            menggunakan kerampilan proses IPA; (2) meningkatkan perilaku dan
                            keterampilan  siswa  tentang  pemahaman  secara  praktis,  (3)  peserta
                            didik  membutuhkan  keterlibatan  yang  lebih  besar  dalam  membaca,
                            menulis,  dan  berpartisipasi  dalam  diskusi  kritis  saat  mereka  belajar;
                            (4) mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam argumen kritis, yang
                            diwakili  oleh  penjelasan  mereka  untuk  fenomena  yang  diamati
                            didukung  oleh  penalaran  logis;  (5)  proses  pembelajaran  berpusat
                            pada peserta didik (student center learning); (6) masalah dirumuskan
                            oleh  siswa  dan  siswa  merumuskan  hipotesis;  dan  (7)  peserta  didik
                            melakukan  penelitian  secara  individu  ataupun  kelompok  (Chu  et  al.,
                            2016;  Häkkinen  et  al.,  2017;  Khalaf  &  Zin,  2018;  Muakhirin,  2014).
                            Model  inkuiri  memiliki  fase-fase,  yaitu  pertama,  fase  orientasi
                            masalah;  kedua,  fase  menentukan  topik  permasalahan;  ketiga,  fase
                            pengajuan hipotesis; keempat, fase pengujian hipotesis; kelima, fase
                            membimbing  penyelidikan  individu  atau  kelompok;  keenam,  fase
                            pengujian  data;  ketujuh,  fase  presentasi  hasil  dan  menyimpulkan
                            temuan  (Khalaf  &  Zin,  2018).  Untuk  dapat  memahami  lebih  lanjut
                            mengenai model pembelajaran inkuiri dalam IPA di SD, berikut adalah
                            penggalan RPP inkuiri.













                                                           40
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48