Page 47 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 47
keterampilan komunikasi siswa sebagai bekal untuk dunia kerja
nantinya. Selain itu, melalui pembelajaran kooperatif, siswa dituntut
untuk mampu membantu rekan yang berbeda kelompok. Dengan
demikian, akan tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.
Pembelajaran kooperatif sangat tepat diterapkan untuk
pembelajaran IPA SD. Hal ini dikarenakan, pembelajaran IPA
merupakan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa. sebab
pembelajaran IPA akan selalu terhubung dengan gejala-gejala dan
situasi alam dan selalu melibatkan kegiatan pengamatan, dan
penyelidikan. Pembelajaran IPA pada dasarnya merupakan
pembelajaran yang bersumber dari alam. Agar tujuan pembelajaran
IPA di SD dapat tercapai, maka guru harus dapat menggunakan alam
sebagai sumber dan media belajar, sehingga dapat memudahkan
siswa dalam memahami materi. Selain itu, guru juga harus mampu
menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam proses
pembelajaran IPA, dikarenakan model kooperatif adalah model yang
tepat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya di SD.
Terdapat beberapa prinsip dasar dalam penerapan
pembelajaran kooperatif. Adapun prinsip-prinsip tersebut (Cámara-
zapata & Morales, 2019; Tobergte & Curtis, 2013) adalah sebagai
berikut.
1. Pengelompokkan secara heterogen
Siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak, baik
dari sudut kemampuan akademik, gender, dll, dengan tujuan
pembelajaran menjadi lebih optimal, dan terciptanya rasa
persaudaraan, dan persatuan antar siswa.
2. Keterampilan kolaboratif
Dengan adanya pembagian kelompok, siswa cenderung akan
belajar secara bersama-sama dan saling mendukung satu sama
lain. Hal ini tentu akan meningkatkan keterampilan kolaboratif
siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Otonomi kelompok
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dilakukan
degan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk
memecahkan permasalahan dalam pembelajaran secara mandiri
dengan kelompok. Sejalan dengan hal tersebut, tentu siswa akan
dilatih untuk meningkatkan sikap bertanggung jawab antar
kelompoknya untuk memecahkan dan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan oleh guru, tanpa campur tangan
guru terlebih dahulu.
4. Saling ketergantungan positif
Dengan adanya sistem pembelajaran dengan kelompok, tentu
siswa cenderung akan saling membantu satu sama lain, dengan
tujuan agar kelompoknya menjadi tim terbaik dengan
menyelesaikan permasalahan lebih dahulu. Tentu saja hal ini akan
44