Page 49 - E-Modul Pembelajaran IPA SD_Neat
P. 49

hubungan  timbal  balik,  seperti  siswa  yang  berprestasi  akan
                                mendapat nilai karena dapat membantu siswa lainnya. Begitu pula
                                siswa  yang  memiliki  pengetahuan  rendah  akan  lebih  mudah
                                memahami materi.

                                   Hal  tersebut  sejalan  dengan  pernyataan  dari  Slavin  (1980),
                            bahwa  pembelajaran  kooperatif  memiliki  keunggulan  sehingga  tepat
                            diterapkan  dalam  proses  pembelajaran,  diantaranya  adalah  sebagai
                            berikut.
                             1.  Belajar untuk semua

                                Pembelajaran       kooperatif     membagi       siswa     berdasarkan
                                heterogenitasnya.        Pembagian        kelompok        berdasarkan
                                heterogenitas dapat mendorong terciptanya proses pembelajaran
                                yang mendorong terjadinya tutor sebaya.
                             2.  Meningkatkan prestasi akademik

                                Penerapan  pembelajaran  kooperatif  telah  terbukti  dapat
                                meningkatkan  prestasi  akademik  siswa.  Siswa  dituntut  untuk
                                mampu  berpikir  kritis  melalui  diskusi  kelompok.  Dengan  adanya
                                diskusi kelompok yang terstruktur, akan menciptakan pemahaman
                                yang  lebih.  Dalam  diskusi,  antara  kelompok  yang  satu  dengan
                                kelompok  lainnya  akan  menjelaskan  ide-ide  yang  mereka  temui,
                                sehingga terdapat banyak pengetahuan baru.
                             3.  Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

                                Belajar  dengan  cara  diskusi  tentu  melibatkan  siswa  secara  aktif
                                untuk  menyampaikan  pendapatnya.  Dengan  cara  ini,  tentu  saja
                                keterampilan  siswa  dalam  berkomunikasi  akan  semakin
                                meningkat.
                             4.  Kesehatan psikologis yang baik

                                Peserta  didik  yang  berada  di  kelas  dengan  penerapan
                                pembelajaran kooperatif, memiliki kesehatan psikologis yang lebih
                                baik  daripada  siswa  yang  belajar  dengan  pembelajaran  terpusat
                                pada  guru.  Hal  ini  dikarenakan,  dalam  penerapannya  siswa
                                cenderung  lebih  aktif  dengan  melakukan  kegiatan  diskusi,
                                pengamatan,  maupun  memecahkan  masalah  secara  mandiri
                                dengan  kelompok.  Tentu  hal  tersebut  akan  dapat  meningkatkan
                                semangat,  kegembiraan,  dan  kesejahteraan  siswa,  sehingga
                                kesehatan psikologis siswa akan semakin baik.

                                   Berdasarkan paparan di atas, pembelajaran kooperatif memiliki
                            banyak  kelebihan,  sehingga  dapat  menciptakan  pembelajaran  yang
                            lebih  bermakna.  Namun,  tidak  menutup  kemungkinan  pembelajaran
                            kooperatif  juga  memiliki  keterbatasan  atau  kekurangan.  Adapun
                            keterbatasan  pembelajaran  kooperatif    menurut  Slavin  (1980),
                            diantaranya adalah sebagai berikut.




                                                           46
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54