Page 25 - E-Modul_Strategi dan Desain Pembelajaran
P. 25
ketrampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri (Hmelo-
Silver, 2004; Serafino & Ciccheilli, 2005 dalam Nurdyansyah, 2016).
7) Pelajaran dan pembelajaran berbasis masalah memiliki tiga karakteristik
yang digambarkan dalam Paul Eggen & Don Kauchak (2012) berikut ini.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatan bahwa model
pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu model inovatif yang
membantu siswa berpikir kitis. Model pembelajaran ini akan membantu siswa
untuk menemukan pengetahuan serta membantu siswa merumuskan
masalah dan memecahkan masalah.
b. Ciri-ciri Probelem-based Learning (PBL)
Banyak variasi pengembangan pembelajaran berbasis masalah, tetapi
pada umumnya memiliki kesamaan ciri seperti dijelaskan oleh Krajcik, dan
kawan-kawan dengan Cognition dan Technology Group at Vanderbilt, 1990
dalam Arends (1997 : 157 ) sebagai berikut :
1) Pembelajaran berdasarkan pertanyaan atau masalah.
Bukan hanya mengorganisasi prinsip-prinsip atau keterampilan
akademik tertentu tetapi mengorganisasi pelajaran di sekitar pertanyaan
atau masalah kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi
bermakna bagi siswa. Mereka memberikan situasi kehidupan yang asli
(autentik), menghindari jawaban yang sederhana dan memungkinkan
berbagai solusi pemecahan masalah.
2) Fokus interdisiplin ilmu (berfokus kepada interdisiplin ilmu yang
berkaitan)
Walupun pembelajaran berbasis masalah berpusat pada mata
pelajaran tertentu tetapi pemecahan masalah dapat ditinjau dari berbagai
ilmu pengetahuan, sebagai contoh, masalah polusi di suatu daerah dapat
dicari solusi dari mata pelajaran lain seperti biologi, ekonomi, sosiologi,
kepariwisataan, dan pemerintahan.
3) Penyelidikan autentik
Pembelajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan
pemeriksaan/penyelidikan autentik yang mencari pemecahan masalah
nyata terhadap masalah. Mereka harus menganalisis dan
mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat
prediksi, mengumpulkan dan menganalisa informasi, melakukan
percobaan dan menarik kesimpulan. investigasi memakai metode
tergantung pada masalah sedang dipelajari.
4) Produk/ artefak dan pameran
Pembelajaran berbasis masalah mengharuskan siswa membangun
produk dalam karya nyata misalnya berwujud karya seni hal itu
menggambarkan/menjelaskan atau mempresentasikan pemecahan
masalah mereka. Produk dapat tiruan bisa jadi laporan, contoh fisik
misalnya video, atau program komputer.
5) Kerja sama ( kolaborasi ).
Pembelajaran berbasis masalah ditandai adanya kerjasama siswa satu
sama lain biasanya berdua-dua atau kelompok kecil. bekerja bersama
saling memberi motivasi untuk melakukan tugas gabungan dan
22