Page 20 - Modul Asam Basa Kelas XI
P. 20
basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa
Arrhenius karena hal berikut.
a) Dengan menggunakan konsep asam dan basa menurut Bronsted
Lowry, maka dapat ditentukan suatu zat bersifat asam atau basa
dengan melihat serah terima proton dalam larutan. Dalam hal ini
pelarut tidak terbatas oleh pelarut air saja tapi dapat berupa pelarut
lain yang sering dijumpai di laboratorium, misalnya alkohol, amonia
cair, dan eter, atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
b) Reaksi asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi
juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam-basa Bronsted-
Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl, yang
+
bersifat asam adalah ion NH4 karena dalam air dapat melepas proton.
Asam : zat yang memberikan (donor) proton
Basa : zat yang menerima (akseptor) proton
Secara umum menurut teori asam basa Bronsted-Lowry dalam
reaksi berlaku:
Asam1 + Basa2 Asam2 + Basa1
Suatu asam setelah melepas satu proton akan membentuk spesi
yang disebut basa konjugasi dari asam tersebut. Sedangkan basa yang
telah menerima proton menjadi asam konjugasi. Pada reaksi asam basa
Bronsted-Lowry, basa 1 disebut juga basa konjugasi dari asam 1, begitu
juga asam 2 disebut asam konjugasi dari basa 2.
Perhatikan contoh di bawah ini!
+
-
HCl + H2O H3O + Cl (1)
Asam1 Basa2 Asam2 Basa1
2- - -
H2O + CO3 HCO3 + OH (2)
Asam1 Basa2 Asam2 Basa1
E-MODUL KIMIA ASAM BASA 9