Page 19 - Modul Asam Basa Kelas XI
P. 19
b) Teori asam basa Arrhenius juga tidak dapat menjelaskan tentang
sifat asam basa pada larutan yang bebas air. Misalnya asam asetat
akan bersifat asam, tetapi sifat asam tersebut tidak tampak ketika
asam asetat dilarutkan ke dalam benzena.
2. Teori Asam dan Basa Menurut Bronsted-Lowry
Teori asam-basa Arrhenius yang telah dikemukakan sebelumnya
mempunyai beberapa kelemahan. Selain itu, beberapa reaksi yang
dilakukan dalam pelarut selain air, menunjukkan sifat reaksi asam basa
-
meskipun ion OH tidak ada, seperti pada reaksi berikut.
HCl(l) + NH3(l) → NH4Cl(l) atau
+
-
HCl(l) + NH3(l) → NH4 (l) + Cl (l)
Untuk menjawab fakta tersebut, pada tahun 1923, seorang ahli dari
Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry dari
Inggris secara terpisah, mengembangkan konsep asam-basa berdasarkan
+
serah-terima atau transfer proton (H ). Konsep asam-basa berdasarkan
serah-terima proton ini dikenal dengan konsep asam-basa Bronsted-
Lowry.
(a) Johanes N. Bronsted (b) Thomas M. Lowry
Gambar 1. 3. Bronsted Lowry
Sumber: researchgate.net
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi donor (pemberi)
proton dan basa adalah spesi akseptor (penerima) proton. Konsep asam-
E-MODUL KIMIA ASAM BASA 8