Page 12 - e-modul bab 11 PAI
P. 12

1.  Upaya-upaya yang mereka kerahkan salah satunya terpusat pada
                      pembersihan ragam bid‟ah yang selama ini diyakini dan diamalkan
                      oleh berbagai lapisan masyarakat Islam. Ajaran ini disebut dengan
                      Hajr Mubtadi’ (isolasi terhadap pelaku bid‟ah).
                   2.  Mereka  memandang  keterlibatan  dalam  semua  proses  politik

                      praktis  seperti  pemilihan  umum  sebagai  sebuah  bid‟ah  dan
                      penyimpangan.
                   3.  Mereka  cenderung  kooperatif  dalam  menyikapi  gerakan-gerakan
                      Islam yang  ada dalam bingkai “nata’awan  fima ittafaqna ‘alaih,
                      wa natanashah fima ikhtalafna fih” (kita bekerjasama dalam hal
                      yang  kita  sepakati  dan  saling  menasehati  dalam  hal  yang  kita
                      berselisih).
                   4.  Mereka  meyakini  adanya  larangan  melakukan  gerakan  separatis
                      dalam  sebuah  pemerintahan  Islam  yang  sah.  Itulah  sebabnya,
                      setiap  tindakan  atau  upaya  yang  dianggap  ingin  meruntuhkan

                      pemerintahan  yang  sah  dengan  mudah  diberi  cap  Khawarij,
                      bughat (makar) atau semacamnya.
                          Terkait  dengan  bid‟ah,  seorang  tokoh  Salafi,  Syaikh  Robi‟  Al-
                   Madkhali,  mengutip  pendapat  Ibnu  Taimiyah  dalam  kitab  Fatawa,
                   menyatakan:  “Memerangi  ahli  bid‟ah  itu  lebih  utama  daripada
                   berjihad fi sabilillah (At-Thalibi, 2007:xiii).”
                          Terdapat  sejumlah  kritik  terhadap  organisasi  dan  gerakan

                   Salafi. Di antara kritik tersebut adalah:
                   1.  Pola dakwahnya terlalu eksklusif dan kurang simpatik
                   2.  Model  perjuangannya  yang  “hitam-putih”  sering  menuai  cap
                      teroris
                   3.  Susah menerima kebenaran dari luar komunitasnya
                   4.  Kurang fokus pada dakwah dasar (mengajari tata cara ibadah) dan
                      lebih menekankan isu jihad
                   5.  Dalam  menentukan  prioritas  dakwah,  sering  terpengaruh  isu
                      global dunia Islam.

                   3. Basis Massa
                          Jumlah pengikut  Salafi di Indonesia  masih sangat sedikit  bila
                   dibandingkan  dengan  pengikut  NU  dan  Muhammadiyah.  Pada
                   umumnya mereka adalah  alumni pesantren atau majlis taklim yang

                   diasuh  oleh  para  ustad  tamatan  sekolah  di  Timur  Tengah  seperti
                   Saudi Arabia dan Yaman, atau tamatan lembaga Timur Tengah yang
                   ada  di  Indonesia  seperti  LIPIA  (Lembaga  Ilmu  Pengetahuan  Islam
                   dan Arab) di Jakarta.




                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17