Page 172 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 172

tidak realistis atau tidak mungkin. Kapan suatu tujuan “terla-  lu sulit”
                 atau  “terlalu  berat”?”  Seseorang  ahli  mengatakan:  Suatu  tujuan
                 mungkin  terlalu  mudah  jika tidak  ada atau  hanya  terdapat  sedikit
                 sekali  peningkatan  pada  kondisi  yang  menguntungkan,  atau  jika
                 tingkat pencapaian kinerja jauh di bawah sebagian besar  karyawan
                 dalam  kondisi  sebanding.  Tujuan  mungkin  terlalu  sulit  jika
                 mensyaratkan  perbaikan  kinerja  yang  besar  pada  situasi  yang
                 memburuk atau jika target peningkatan kinerja berada jauh di atas
                 orang-orang pada kondisi sebanding.
                • Mendorong  Partisipasi.  Dalam  keseluruhan  manajemen  karier  kita
                 (dan  sering  beberapa  kali  sehari)  kita  akan  berhadapan  dengan
                 pertanyann  ini:  Haruskah  saya  katakan  pada  karyawan  kita  apa
                 tujuan mereka? Atau, haruskah kita biarkan mereka berpartisi-  pasi
                 bersama  kita  dalam  menetapkan  tujuan  mereka?  Bukti-bukti
                 menyatakan  bahwa  menetapkan  tujuan  dengan  partisipasi  tidak
                 secara  konsisten  tidak  menghasilkan  kinerja  yang  lebih  baik  dar-
                 ipada  menugaskan  tujuan,  begitu  pula,  menugaskan  tujuan  tidak
                 selalu  secara  konsisten  memberikan  kinerja  yang  lebih  baik  dari-
                 pada menetapkannya secara partisipasif. Hanya jika penetapan tu-
                 juan  secara  partisipasif  lebih  sulit  daripada  penugasan  langsung-
                 maka  penetapan  tujuan  secara  partisipasif  menghasilkan  kinerja
                 yang  lebih  baik.  Menetapkan  tujuan  secara  partisipasif  cenderung
                 akan  menetapkan  tujuan  yang  sulit.  Kenyataannya  adalah  tujuan
                 yang lebih sulit, bukan karena ditetapkan secara partisipasif, men-
                 jelaskan kinerja yang lebih baik.
                Para  manajer  mengingat  akronim  SMART  sebagai  cara  cepat  yang
           ringkas  untuk  menetapkan  tujuan.  Tujuan  harus  spesifik  (specific),  dan
           menyatakan dengan jelas hasil yang diharapkan. Tujuan harus terukur (I),
           dan  menjawab  pertanyaan  “berapa  banyak”.  Tujuan  harus  dapat  dicapai
           (attainable), dan tidak terlalu sulit atau terlalu mudah. Tujuan harus rel-  evan
           (relevant),  dan  diturunkan  dari  apa  yang  ingin  dicapai  oleh  manajer  dan
           perusahaan. Dan tujuan harus dilakukan pada waktu yang tepat (time-  ly),
           dan memberikan batas waktu dan tanda untuk tahapan selanjutnya.


           164
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177