Page 173 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 173
Penilaian Kinerja
Ada beberapa alasan untuk menilai kinerja bawahan, Pertama, pe-
nilaian harus memainkan peran yang terintegrasi dalam proses manaje-
men kinerja pengusaha. Jika kita menerjemahkan tujuan strategis pen-
gusaha ke dalam tujuan spesifik, kemudian melatih para karyawan tetapi
tidak meninjau kembali kinerka karyawan secara berkala, hal itu hanya
memberikan sedikit manfaat. Kedua, penilaian memungkinkan atasan dan
bawahan menyusun sebuah rencana untuk mengoreksi semua kekuran-
gan yang ditemukan dalam penilaian dan untuk menegaskan hal-hal yang
telah dilakukan dengan benar oleh bawahan. Ketiga, penilaian harus me-
layani tujuan perencanaan karir dengan memberikan kesempatan menin-
jau rencana karir karyawan dengan memerhatikan kekuatan dan kelema-
hannya secara spesifik. Akhirnya penilaian hampir selalu berdampak pada
keputusan peningkatan gaji dan promosi.
Dalam meninjau perangkat penilaian yang kita diskusikan di bawah
ini jangan sampai hutan untuk pohon-pohon (Dessler,2010). Tidak ma-
salah perangkat apa yang kita gunakan, jika kita jujur ketika bawahan
memiliki kinerja yang kurang memuaskan. Tidak semua manajer memiliki
keterbukaan seperti itu, tetapi beberapa perusahaan seperti GE terkenal
karena penilaian tanpa perasaan. CEO nya telah mengatakan, misalnya
tidak ada yang lebih kejam daripada mengatakan bahwa seseorang telah
bekerja dengan hasil lumayan, padahal dia telah bekerja dengan baik.
Ses- eorang yang mungkin telah punya kesempatan untuk mengoreksi
perilaku buruknya atau menemukan pekerjaan yang lebih cocok mungkin
meng- gantikannya dengan menghabiskan bertahun-tahun dalam situasi
jalan buntu, hanya untuk berhenti ketika datang atasan yang tidak punya
kom- promi.
Banyak motivasi praktis dalam dalam memberikan penilaian yang
lunak, rasa takut saat mempekerjakan dan melatih karyawan baru, reak-
si tidak menyenangkandari yang dinilai, atau misalnya proses penilaian
perusahaan tidak kondusif bagi keterusterangan. Akhirnya bagaimanapun
yang menilailah yang harus mengambil keputusan jika potensi dampak
negatifnya kurang dari penilaian yang jujur dengan pemikiran jangka pan-
165