Page 193 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 193

untuk membedakan antara kinerja tinggi dan rendah.
                Oleh  karena  itu,  jika  skala  peringkat  grafik  harus  digunakan,  dapat
           merupakan ide yang baik untuk menentukan distribusi _katakanlah seki-  tar
           10%  karyawan  harus  diberi  peringkat  ‘sangat  baik”,  20%  “baik”,  dan
           seterusnya. Dengan kata lain, cobalah untuk melakukan sebaran (paling
           tidak, tentu saja, jika kita yakin bahwa semua karyawan kita benar-benar
           gagal dalam satu atau dua kategori.
                Penilaian  yang  kita  lakukan  mungkin  kurang  obyektif  dari  yang  kita
           kira. Satu studi telah memfokuskan pada bagaimana kepribadian memen-
           garuhi siswa yang dievaluasi menilai temannya. Penilai yang dinilai tinggi
           pada  “kehati-hatian”  cenderung  untuk  memberikan  rekannya  peringkat
           yang  rendah,  mereka  lebih  kaku  –dengan  kata  lain;  mereka  yang  dinilai
           tinggi  pada  “kemampuan  menyetujui”  memberikan  peringkat  yang  lebih
           tinggi_mereka lebih longgar.
                Ini  tidak  hanya  kecenderungan  para  penilai,  tapi  tujuan  dari  pe-
           nilaianlah  yang  menyebabkan  kekakuan  /kelonggaran.  Dua  peneliti  telah
           menyimpulkan  bahwa  “peringkat  penilaian  kinerja  yang  dilakukan  untuk
           tujuan administratif [seperti tambahan gaji atau promosi] hampir seperti-  ga
           deviasi standarnya lebih besar daripada yang tujuannya untuk peneli-  tian
           atau pengembangan karyawan.

           Bias.  Karakteristik  peribadi  orang  yang  dinilai  (seperti  umur,  ras,  jenis
           kelamin)  dapat  memengaruhi  peringkat  mereka,  sering  cukup  jauh  dari
           kinerja sesungguhnya orang tersebut. Para manajer tidak boleh mereme-
           hkan masalah ini. Penilaian sering lebih banyak mengatakan tentang pe-
           nilai daripada tentang mereka yang dinilai. Studi menyatakan bahwa “bias
           keanehan  penilai  merupakan  persentase  terbesar  dari  variasi  observasi
           peringkat kinerja.

           Wawasan  Peneliti.  Satu  studi  mengilustrasikan  bagaimana  bias  dapat
           memengaruhi cara seseorang menilai orang lain. Dalam studi ini, peneli-  ti
           mencari untuk menentukan sampai di mana kehamilan adalah sumber  bias
           dalam penilaian kinerja. Subyek adalah 220 mahasiswa sarjana usia  17
           sampai 43 tahun pada sebuah universitas.
                Dua kaset video tentang”karyawan” wanita telah dipersiapkan. Se-


                                                                       185
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198