Page 97 - BAHAN AJAR MSDM PERUSAHAN By Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 97

naral Electric dan lain-lain) juga telah menerapkan tim mandi-
                   ri. Proses kerja dirancang ulang untuk mendapatkan kembali
                   keunggulan kompetitif mereka.
                        Dengan memperhatikan sifat spesifik rancang ulang, ban-
                   yak  organisasi  sudah  belajar,  bahwa  kerja  keras  dan  upaya
                   untuk  melakukan  rancang  ulang  tidak  bisa  berhasil  kecuali
                   jika  mem-  berikan  perhatian  tentang  bagaimana  karyawan
                   menggunakan  keterampilan mereka. Tanggapan yang sesuai
                   akan  perubahan  ini  dicontohkan  oleh  Coopers  &  Lybrand’s
                   dengan Competency  Aligment Process (CAP), yang melibatkan
                   studi yang sistematis,  analitis serta pengkajian pekerjaan dan
                   keterampilan yang  diperlukan untuk melaksanakan di dalam
                   organisasi  yang diran-  cang ulang. Untuk memenuhi tujuan
                   ini,  CAP  menentukan  ting-  kat  keterampilan  saat  sekarang
                   dalam rangka mengidentifikasi  perbedaan keterampilan. Ketika
                   sesuatu  kekurangan  keterampi-  lan  terdapat  pada  bagian
                   yang dirancang ulang, hal itu diatasi  melalui suatu program
                   bervariasi mencakup pelatihan, rede-  ployment dan outsourcing
                   (menggunakan  tenaga  luar).  Tanda  usaha  yang  keras,
                   rancang ulang mungkin tidak akan berhasil.  Oleh karena itu,
                   analis  pekerjaan  dan  ahli  SDM  lainnya  merupa-  kan  mata
                   rantai  rumit/riskan  di  dalam  proses  rancang  ulang,  pada
                   mereka  organisasi  bergantung  mengenai  keunggulan  kom-
                   petitifnya di masa depan.

           Teknik Rancang Ulang Pekerjaan
                Dalam merancang pekerjaan, selalu menjadi pertanyaan bagi kita
           bahwa  “apakah  pekerjaan  yang  dilakukan  terlalu  rumit  atau  terlalu
           mudah   bagi  pekerja?”  Jadi  yang  perlu  ditekankan  di  sini,  jangan
           membuat peker-  jaan itu terlalu mudah sehingga tidak begitu menarik
           lagi.  Dalam  meran-  cang  pekerjaan  dapat  memilih  pendekatan
           keanekaragaman  opsi  rancang  pekerjaan  baik  individu  maupun
           kelompok seperti pada Gambar 3.9.



                                                                     89
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102