Page 15 - Sinar Tani Edisi 4108
P. 15

Info  BPPSDMP                                               Edisi 29 Oktober - 4 November 2025  |  No. 4108 Tahun LVI                      15


           BPPSDMP dan Timor Leste


           Pacu Revolusi



           Pertanian Regional




                  emerintah Indonesia dan      PEPI  Harmanto    beserta  jajaran
                  Timor Leste berkolaborasi    pimpinan termasuk Wakil Direktur I
                  mendorong  revolusi  per-    Andy Saryoko hadir langsung untuk
                  tanian di  kawasan Asia      menegaskan    komitmen    institusi
        PTenggara Timur. Fokusnya              vokasi pertanian ini. Pertemuan ini
          tidak  hanya   pada   peningkatan    menjadi momen penting dalam         peningkatan kualitas SDM di bidang   “Kerja sama ini juga menjadi sarana
          produksi,  tapi  juga  penguatan     memperkuat    pendidikan   vokasi   pertanian, yang menjadi fondasi      pertukaran     peng alaman    dan
          kapasitas SDM, inovasi teknologi, dan   pertanian,  riset  terapan,  dan  inovasi   ketahanan pangan dan pertumbuhan   pengetahuan antara tenaga ahli,
          ketahanan pangan. Kolaborasi ini     teknologi pertanian di kawasan      ekonomi kedua negara. Ini bukan      mahasiswa, dan dosen dari kedua
          diharapkan menjadi model regional    regional.                           sekadar seremonial, tapi langkah     negara,” ujarnya.
          yang bisa diterapkan di negara-        Menteri Pertanian, Andi Amran     nyata mendorong revolusi pertanian      Selain itu, langkah strategis ini
          negara lain untuk menghadapi         Sulaiman juga menekankan penting-   regional,” ujarnya.                  juga menegaskan posisi Indo nesia
          tantangan pertanian.                 nya kerja sama ini untuk mencetak      Direktur PEPI, Harmanto menam-    sebagai pionir dalam pen didikan
             Kolaborasi tersebut diwujudkan    dampak nyata di lapangan. Kola-     bahkan, program kerja sama ini       vokasi pertanian dan pengem bangan
          melalui    kerjasama    Politeknik   borasi   Indonesia-Timor    Leste   mencakup pertukaran mahasiswa        teknologi pertanian terapan. PEPI
          Enjineering Pertanian (PEPI), Badan   harus  mendorong    peningkatan    dan dosen, pelatihan teknis, penelitian   bersama BPPSDMP ber  komitmen
          Penyuluhan dan Pengembangan          kompetensi SDM pertanian,  riset    bersama,    serta  pengembangan      mencetak SDM yang mampu ber-
          SDM Pertanian dengan Pemerintah      kolaboratif, dan penerapan teknologi   tekno logi pertanian presisi. “Sinergi ini   kontribusi  langsung  pada  pem-
          Timor Leste. Momentum ini diwujud-   modern    yang   sesuai   dengan    bertujuan membangun jejaring aka-    bangunan     berkelanjutan,  sekali-
          kan dalam pertemuan yang digelar     kebutuhan lokal dan tantangan       demik dan riset internasional. Kami   gus mendukung Timor Leste dalam
          di Tangerang, Rabu (15/10), dengan   global. “Kerja sama ini harus lebih dari   ingin mencetak SDM pertanian yang   memperkuat kapasitas per taniannya.
          hadirnya sejumlah tokoh penting      sekadar pertukaran simbolis. Tujuan-  inovatif, adaptif, dan siap meng hadapi   Kesepakatan kerja sama ini juga
          dari kedua negara.                   nya adalah menciptakan inovasi yang   tantangan masa depan,” katanya.    membuka  peluang  bagi  kedua
             Wakil Perdana Menteri Timor       langsung dirasakan manfaatnya di       Sementara itu, Wakil Direktur     negara untuk memperkuat jejaring
          Leste, Mariano Sabino Lopes, Duta    lapangan,” kata Amran.              I PEPI, Andy Saryoko berharap        akademik dan riset internasional.
          Besar RI untuk Timor Leste Okto        Kepala BPPSDMP, Idha Widi         kolaborasi ini akan memperluas       Dengan berbagai program  per-
          Dorinus Manik, serta Duta Besar      Arsanti menekankan kerja sama       kapasitas keilmuan di bidang per-    tukaran, pelatihan, dan penelitian
          Timor Leste untuk Indonesia Roberto   ini adalah bagian konkret dari     tanian. Kedua negara sepakat untuk   kolaboratif,  Indonesia  dan  Timor
          Sarmento de Oliveira Soares, turut   implementasi Tri Dharma Perguruan   melaksanakan riset kolaboratif dan   Leste optimis mampu meningkatkan
          hadir mendampingi delegasi resmi     Tinggi, yakni pendidikan, penelitian,   berbagi teknologi pertanian modern   produktivitas sektor pertanian dan
          negaranya.                           dan pengabdian kepada masyarakat.   guna meningkatkan pro duk tivitas    mendorong pertumbuhan ekonomi
             Dari pihak Indonesia, Direktur    “Kolaborasi   ini   fokus   pada    dan daya saing sektor pertanian.     yang inklusif. Humas BPPSDMP





         Iqbal Aprio Wandi, Ubah Sawah



         Jadi Laboratorium Inovasi




                   i tangan Iqbal Aprio Wandi,   depan,” katanya mantap.
                   sawah bukan lagi sekadar      Ketika banyak petani di sekitarnya
                   ladang padi. Pemuda asal   masih setia dengan cara manual,
                   Indramayu ini mengubah     Iqbal memilih jalur berbeda. Ia
       Dlahan warisan  keluarga               membawa masuk mesin dan tekno-
         menjadi laboratorium inovasi per-    logi dengan traktor roda empat,
         tanian yang penuh teknologi dan      drone  penyemprot  pestisida,  dan
         peluang.                             combine harvester untuk panen.
            Bagi   sebagian  orang,   sawah   Semua dicoba langsung di lahan
         hanyalah bentangan hijau tempat      yang ia kelola.
         padi tumbuh. Namun bagi Iqbal           “Awalnya banyak yang nyinyir,      mencatat hasil, membandingkan        Nasional kategori Pertanian Modern
         Aprio Wandi, pemuda 28 tahun asal    bilang ini gaya-gayaan. Tapi setelah   efisiensi tenaga, dan memantau data   oleh Kementerian Pertanian. “Itu
         Indramayu, sawah adalah ruang        lihat hasilnya efisien dan panennya   panen untuk setiap metode yang       tanda bahwa inovasi di desa pun
         eksperimen, tempat ide dan teknologi   bagus, mereka mulai ikut,” ujarnya.   diterapkan. “Saya perlakukan sawah   bisa dilihat dan dihargai,” ujarnya.
         bertemu  dengan  lumpur  dan  cuaca.   Dari situ, ia belajar satu ha, dimana   ini seperti laboratorium. Gagal ya   Selain di sektor hulu, Iqbal
         Ia    menyebutnya     “laboratorium  perubahan dalam pertanian tak         dicatat, berhasil ya dikembangkan,”   mulai menjajaki hilirisasi dengan
         inovasi pertanian”.                  lahir dari seminar atau teori, tapi dari   tuturnya.                       mengolah  hasil  panen  menjadi
            Lulusan    Teknologi    Industri  contoh nyata di lapangan.                Kesadaran itu mendorongnya        produk turunan. Ia bereksperimen
         Pertanian Universitas Padjadjaran       Di tangan Iqbal, setiap musim      bergabung dengan Kelembagaan         membuat    beras   kemasan   dan
         ini awalnya tak pernah membayang-    tanam menjadi siklus riset kecil.     Ekonomi  Petani (KEP), wadah  yang   konten digital tentang pertanian
         kan hidupnya akan kembali ke         Ia mencoba berbagai pola tanam,       mendukung  petani  muda  melalui     modern untuk menarik minat anak
         sawah. Tahun 2020, ketika pan-       menyesuaikan waktu semai dengan       pelatihan, bantuan alat, hingga      muda. “Petani sekarang harus melek
         demi membuat banyak per usaha-       kondisi iklim, dan mengatur rotasi    pendampingan bisnis. Di sana, Iqbal   kamera juga. Dari sawah kita bisa
         an  berhenti merekrut, ia  pulang    agar hasil panen tidak menumpuk       menemukan banyak anak muda           jualan online,” katanya.
         kampung dan membantu keluarga-       di satu waktu. Dengan begitu, harga   lain yang punya semangat serupa:        Iqbal  menyadari    tantangan
         nya menanam padi. “Waktu itu         jual bisa lebih stabil.               ingin menjadikan pertanian sebagai   terbesarnya bukan pada  tanah
         niatnya cuma sementara, sambil          “Selama ini petani rugi karena     sektor modern yang efisien dan       atau cuaca, tapi pada cara berpikir
         nunggu panggilan kerja. Eh malah     panen bareng. Saya coba atur supaya   berdaya saing.                       masyarakat. Masih banyak yang
         keterusan,”   kenangnya     sambil   tanamnya beda waktu, hasilnya harga      “Lewat   KEP,   kami    belajar   memandang bertani sebagai pilihan
         tersenyum.                           gabah lebih tinggi,” tuturnya. Kini   bukan cuma cara tanam, tapi juga     terakhir.  Ia  sendiri  tumbuh  dengan
            Namun dari keputusan sederhana    harga gabah di wilayahnya bahkan      manajemen, pemasaran, bahkan         nasihat khas orang tua: “Kalau nggak
         itu, lahir pandangan baru: pertanian   mencapai Rp7.000 per kilogram, jauh   digitalisasi. Jadi petani itu sekarang   rajin belajar, nanti kerja di sawah.”
         bukan sekadar tradisi, tapi arena    di atas harga pembelian pemerintah.   harus ngerti bisnis juga,” jelasnya.    “Padahal tanpa petani, semua
         bagi anak muda untuk berinovasi         Baginya, sawah bukan lagi tempat      Usaha itu  berbuah  pengakuan.    orang nggak bisa makan. Profesi ini
         dan berdaya. “Kalau dikelola dengan   mengulang    rutinitas,  melainkan   Kelembagaan    yang   ia   pimpin    mulia, cuma citranya aja yang belum
         cara modern, pertanian itu bukan     tempat   menguji   cara  baru.  Ia    dinobatkan sebagai KEP Berprestasi   naik,” ujarnya pelan. Nattasya
         pekerjaan kelas dua. Ini bisnis masa
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20