Page 211 - PDF Compressor
P. 211
atau menentang sesuatu hal lain seperti tersebut dalam pasal di atas,
dengan maksud supaya isi tulisan yang menghasut itu diketahui
oleh lebih diketahui oleh umum, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah.
(2) Bila yang bersalah melakukan kejahatan tersebut pada waktu
menjalankan pekerjaannya dan pada saat itu belum lewat lima
tahun sejak pemidanaannya menjadi tetap karena kejahatan
semacam itu juga, maka yang bersangkutan dapat dipecat dari hak
menjalankan pekerjaan tersebut.
9. Melanggar Kesusilaan-Pornografi
Dalam KUHPidana pun tertuang pasal yang mengandung
ketentuan tentang pelanggaran pornografi, yakni Pasal 282 yang berbunyi
sebagai berikut:
(1) Barangsiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di
muka umum tulisan, gambar atau benda yang telah diketahui isinya
melanggar kesusilaan, atau barangsiapa dengan maksud untuk
disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum,
membuat tulisan, gambar atau benda tersebut, memasukkannya ke
dalam negeri, meneruskannya, mengeluarkannya dari dalam negeri
atau mempunyai persediaan, ataupun barangsiapa secara terang-
terangan atau dengan mengedarkan surat tanpa diminta,
menawarkannya atau menunjukkannya sebagai bisa diperoleh,
diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan
atau pidana denda paling tinggi empat puluh lima ribu rupiah.
(2) Barasiapa menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan di
muka umum tulisan, gambar atau benda yang melanggar
kesusilaan, ataupun barangsiapa dengan maksud untuk disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan di muka umum, membuat,
memasukkannya ke dalam negeri, atau mempunyai kesediaan,
atapun barangsiapa secara terang-terangan mengedarkan surat
tanpa diminta, menawarkan, menunjukkan sebagai bisa diperoleh,
diancam, bila ada alasan kuat baginya untuk menduga bahwa
tulisan, gambar atau benda itu melanggar kesusilaan, dengan
pidana penjara paling lama sembilan bulan, atau pidana denda
paling banyak empat puluh lima ribu rupiah.
(3) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam ayat (1)
sebagai pekerjaan atau kebiasaan, maka ia dapat dijatuhi pidana
penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda
paling banyak tujuh puluh lima ribu rupiah.
209