Page 71 - PDF Compressor
P. 71

lembaga  itu  lebih  ditujukan  sebagai  alat  pemerintah  dan  bukanlah
                     lembaga yang memungkinkan terjadinya selfcontrol. Dewan Pers diketuai
                     oleh Menteri Penerangan, anggotanya pejabat dinas intelijen dan pejabat
                     departemen (Hill 1995: 65).
                            Tahun  1980-an  berdirilah  sejumlah  televisi  swasta,  seperti,  RCTI
                     (1987)  SCTV  (1989),  TPI  (1990),  Anteve  (1993),  Indosiar,  Lativi  yang
                     sekarang menjadi  Trans-7,  Trans  TV,  dan  yang lainnya.  Termasuk  juga
                     berkembangnya  TV-TV  lokal  yang  hadir  di  setiap  provinsi,  bahkan  di
                     kabupaten/kota.
                            Pers  memang  tidak  dapat  melepaskan  diri  dari  keterikatan
                     dengan organisasi yang bernama negara. Oleh karena itu, eksistensi pers
                     banyak dipengaruhi, bahkan ditentukan oleh falsafah dan sistem politik
                     negara tempat pers itu hidup. Peranan pers sangat ditentukan oleh sistem
                     politik tempat  media massa itu berkembang. Hasil kajian empirik yang
                     dilakukan  Smith  (1983)  tentang  kehidupan  pers  di  Indonesia  pada  era
                     Orde Baru. Menurutnya, eksistensi dan kehidupan pers Indonesia sangat
                     ditentukan oleh kekuasaan.
                            Pada  era  Orde  Baru,  ketergantungan  pers  nasional  terhadap
                     sistem  politik  tercermin  dari  munculnya  kewajiban  pers  nasional
                     (Indonesia) yang  berawal diatur dalam UU  No. 11  Tahun  1966  tentang
                     Ketentuan-Ketentuan  Pokok  Pers.  Menurut  ketentuan  tersebut,  pers
                     nasional memiliki lima kewajiban, yakni, 1) mempertahankan, membela,
                     mendukung,  dan  melaksanakan  Pancasila  dan  UUD  1945  secara  murni
                     dan  konsekuen.  2)  memperjuangkan  pelaksanaan  Amanat  Penderitaan
                     Rakyat  berlandaskan  demokrasi  Pancasila.  3)  memperjuangkan
                     kebenaran  dan  keadilan    atas  dasar  kebebasan  pers,  4)  membina
                     persatuan  dan  kekuatan-kekuatan  progresif  revolusioner  dalam
                     perjuangan menentang imperialisme,  komunisme, dan  fasisme-diktatur,
                     dan 5) menjadi penyalur pendapat umum yang konstruktif dan progresif
                     revolusioner.
                            Ketergantungan  sistem  pers  Indonesia  terhadap  sistem  politik
                     tersebut  terus  berlanjut  kendati  undang-undang  yang  mengatur
                     kehidupan  pers  berubah.  Di  dalam  UU  No.  21  Tahun  1982  perubahan
                     dari UU No. 11 Tahun 1966, ketergantungan sistem pers terhadap sistem
                     politik  tetap  tampak  dari  tugas  dan  kewajiban  pers  nasional  dalam
                     melestarikan     dan     memasyarakatkan        Pancasila,    disamping
                     memperjuangkan  pelaksanaan  amanat  penderitaan  rakyat  serta
                     memperjuangkan  kebenaran  dan  keadilan  atas  dasar  kebebasan  pers
                     yang bertanggung jawab dan menggelorakan semangat pengabdian dan
                     memperkokoh persatuan dan kesatuan.


                                                        69
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76