Page 79 - PDF Compressor
P. 79
bahwa cara pandang koran itu sangat elitis dan sangat menekankan
kepentingan AS dalam melihat negara dunia ketiga (Haryanto, 2006).
Dalam perkembangan kehidupan politik Indonesia, media massa
partisipan sempat menjamur pada Pemilu 1999 dan 2004 dengan ditandai
lahirnya sejumlah surat kabar yang didirikan oleh partai politik. Mereka
menjadi corong partai politik, sehingga memberikan kontribusi pada
menurunnya kepercayaan masyarakat atas objektivitas media massa.
Pada era Pemilukada langsung pun, potensi lahirnya media
partisipan cukup berpeluang. Para calon dapat saja membuat media
massa baru atau menunggangi media massa yang ada dengan berbagai
komitmen, sehingga nilai-nilai objektivitas media terancam. Apalagi
realitasnya, banyak media massa lokal lahir tidak diimbangi dengan
sumber daya manusia dan sumber daya keuangan yang memadai,
sehingga mereka rentan untuk berpihak pada siapa saja yang memiliki
kemampuan ekonomi.
Padahal hal itu kontraproduktif dengan kebebasan pers yang ideal
yang seharusnya berdampak pada percepatan demokratisasi. Sejatinya,
media massa memiliki komitmen kuat untuk menjadi salah satu pilar
demokrasi yang berfungsi sebagai pengontrol bergulirnya roda
kekuasaan. Fungsi kontrol merupakan salah satu hal yang mutlak harus
ada dalam sebuah sistem demokrasi. Dengan peran yang demikian
beratnya, media massa harus berhindar dari intervensi kepentingan,
bahkan harus menjadi solusi atas berbagai benturan kepentingan. Media
massa harus bersikap adil, seimbang, dan bebas dari kepentingan pihak
manapun.
Sementara itu, KPU (D) sebagai pemegang otoritas pelaksanaan
Pemilukada, termasuk Pemerintah Daerah dan DPRD, tidak memiliki
akses langsung terhadap media massa kaitannya dengan pelaksanaan
Pemilukada. Oleh karena itu, mereka tidak dapat berbuat banyak dalam
menghadapi besarnya peran media massa.
D. Fungsi dan Peranan Pers
Lembaga apapun yang lahir di dunia ini akan memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia. Secara hakiki, Allah Swt tidak akan
menciptakan sesuatu apapun di dunia ini kecuali ada manfaatnya,
terutama bagi kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Terlebih sesuatu atau lembaga itu memang dilahirkan atas ‚kehendak‛
manusia, dipastikan akan memiliki latar belakang yang berkait erat
dengan upaya pemenuhan kebutuhan manusia. Dalam konteks
kehidupan dunia, manusia memang diberikan keleluasaan dan kekuatan
oleh Allah Swt untuk melakukan kreativitas apapun yang dipandang
77